Sp - PG PAUDKoleksi skripsi ringkas dalam format artikel Program Studi Pendidikan Anak Usia Dinihttp://hdl.handle.net/123456789/1652024-03-29T12:21:52Z2024-03-29T12:21:52ZAnalisis Pengelolaan Pembelajaran Dalam Pengembangan Nilai Agama dan Moral Pada Anak Usia Dini Kelompok B di Raudhatul Athfalhttp://hdl.handle.net/123456789/281832021-03-15T03:24:13ZAnalisis Pengelolaan Pembelajaran Dalam Pengembangan Nilai Agama dan Moral Pada Anak Usia Dini Kelompok B di Raudhatul Athfal
Abstract. Religious and moral values are one of the aspects of early childhood development that must be developed. The PAUD institution seeks to stimulate all aspects of development. Religious and moral values for early childhood are something abstract so that school institutions must pay attention to how to manage learning, so that learning can run as expected. Learning management is an activity both by school institutions and teachers to carry out a lesson planning, implementation of learning, and learning evaluation. The purpose of this research is to find out how the description of learning management carried out by the Raudhatul Athfal institution starts from the planning and implementation of learning in the development of religious and moral values in early childhood group B in Raudhatul Athfal. The subjects studied were the principal Raudhatul Athfal and Group B teachers. The data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The research under study is a qualitative descriptive study. The results showed that the teacher in managing learning in the development of religious and moral values in early childhood group B in Raudhatul Athfal had been done well in accordance with management steps, namely planning, implementing and evaluating. At the planning stage, the teacher creates a learning program, determines the appropriate materials, media and methods in developing religious and moral values. The implementation stage of learning is carried out with routine activities but still programmed, integrated activities / linking other developmental aspects and special activities carried out on Fridays. The teacher evaluation stage conducts an assessment using several assessment techniques that have been established by the school, then reports the child's development both orally and in writing.Keywords: Management, Learning, Development, Religious Values, Morals, Early Childhood Abstrak. Nilai agama dan moral merupakan salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang harus dikembangkan. Lembaga PAUD berupaya untuk menstimulasi seluruh aspek perkembangan. Nilai agama dan moral bagi anak usia dini merupakan sesuatu yang abstrak sehingga lembaga sekolah harus memerhatikan bagaimana mengelola pembelajaran, agar pembelajaran dapat berjalan sesuai harapan. Pengelolaan pembelajaran merupakan kegiatan baik oleh lembaga sekolah maupun guru untuk melakukan suatu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh lembaga Raudhatul Athfal dimulai dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan nilai agama moral pada anak usia dini kelompok B di Raudhatul Athfal. Subjek yang diteliti yaitu kepala sekolah Raudhatul Athfal dan Guru Kelompok B. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian yang diteliti merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru dalam melakukan pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan nilai agama serta moral pada anak usia dini kelompok B di Raudhatul Athfal sudah di lakukan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pengelolaan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan yaitu guru membuat program pembelajaran, menentukan materi, media dan metode yang sesuai dalam pengembangan nilai agama dan moral. Tahap pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan rutinitas namun tetap terpogram, kegiatan terintegrasi / mengaitkan aspek perkembangan lainnya dan kegiatan khusus yang dilaksanakan pada hari Jum’at. Tahap evaluasi guru melakukan penilaian menggunakan beberapa teknik penilaian yang telah ditetapkan oleh sekolah, kemudian melakukan pelaporan perkembangan anak baik secara lisan maupun tulisan.Kata Kunci: Pengelolaan, Pembelajaran, Pengembangan, Nilai Agama, Moral, Anak Usia Dini
Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Dalam Menanamkan Kebiasaan Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut Bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Insan Hasanah Kabupaten Cianjurhttp://hdl.handle.net/123456789/281822021-03-15T03:24:13ZPeran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Dalam Menanamkan Kebiasaan Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut Bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Insan Hasanah Kabupaten Cianjur
Abstrac. Early childhood education is very important to be implemented as a basis for instilling good habits for him. The background of this research is to know the Role of School Health Enterprises in instilling habits of taking care of oral health for early childhood at Insan Hasanah Kindergarten, Cianjur Regency. This research is a descriptive analytic study. The results illustrate that first, the aim of the School Health Business Program at Insan Hasanah Kindergarten is to improve the life health abilities of students and to maintain personal health and the environment in order to create learning achievement and improve the quality of education, thus enabling optimal growth and development for survival of learners. Second, the implementation of the School Health program at Insan Hasanah Kindergarten; a) program planning; b) implementation; c) partnerships; d) Evaluation. Third, the role of School Health Enterprises in instilling habits of caring for dental and oral health for Insan Hasanah Kindergarten students: a) Understanding knowledge of dental and oral health; b) Cultivating habits Maintaining oral health; c) children can maintain oral health d) children can communicate to others about the importance of maintaining healthy teeth and mouth.Keywords: School Health Business (UKS), Oral and Dental HealthAbstrak. Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi penanaman kebiasaan yang baik bagi dirinya. Latar belakang penelitian ini agar dapat mengetahui Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam menanamkan kebiasaan merawat kesehatan gigi dan Mulut bagi Anak Usia Dini di TK Insan Hasanah Kabupaten Cianjur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pertama, Tujuan dari Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Insan Hasanah adalah untuk meningkatkan kemampuan kesehatan hidup peserta didik serta menjaga kesehatan diri dan lingkungannya dalam rangka terciptanya prestasi belajar dan peningkatan mutu pendidikan, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi kelangsungan hidup peserta didik. Kedua, pelaksanaan program Usaha kesehatan Sekolah (UKS) di TK Insan Hasanah ; a) perencanaan program ; b) pelaksanaan ; c) evaluasi ; d) kemitraan ; e) Evaluasi. Ketiga, Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam menanamkan Kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut siswa TK Insan Hasanah: a) Pemahaman Pengetahuan Kesehatan Gigi dan mulut; b) Penanaman kebiasaan Menjaga kesehatan gigi dan mulut; c) anak dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut d) anak dapat mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.Kata kunci: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Gigi dan Mulut
Meningkatkan Kemampuan Membilang 1-10 Melalui Permainan Lempar Gelang Pada Anak Kelompok A di Kelompok Bermain Ceria Bandunghttp://hdl.handle.net/123456789/281802021-03-15T03:24:02ZMeningkatkan Kemampuan Membilang 1-10 Melalui Permainan Lempar Gelang Pada Anak Kelompok A di Kelompok Bermain Ceria Bandung
Abstract. This research was based on the finding of the problem of group A children in the Playgroup Ceria Bandung, namely their low ability to count. This study aims to determine the increase in the ability to count 1-10 in group A children in Play Group Ceria Bandung through a game of throwing a bracelet. This research method is a classroom action research proposed by Kemmis and Taggart. The subjects of this study were 10 children of group A in the Play Group Ceria Bandung, consisting of 8 boys and 2 girls. Data collection techniques use observation, performance, and documentation. Descriptive statistics are used in this study as a data analysis technique. The results of the study showed that the children's numeracy skills could improve through the game of throwing the bracelet and experienced a significant increase in each cycle. This is evident from the data obtained from the results of observations before being given action for the category developing according to expectations (BSH) by 20%. After being given corrective action in cycle I, the success criteria for the ability to count children in the BSH category were 30%. in cycle II it was 50%, in cycle III it was 60%, in cycle IV it was 70%, and in cycle V it was 80%. Increasing the ability to say cannot be separated from strategic treatment, namely: (1) Media; (2) Classroom management; (3) Time of activity; (4) Interaction format; and (5) The steps in the game of throwing the bracelet are arranged in such a way. The implication of the results of research action is used as an alternative for play group teachers in improving children's ability to count.Keywords: Ability, counting, game throwing a braceletAbstrak. Penelitian ini di latarbelakangi atas ditemuinya permasalahan anak kelompok A di Kelompok Bermain Ceria Bandung yaitu masih rendahnya kemampuan membilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan kemampuan membilang 1-10 pada anak kelompok A di Kober Ceria Bandung melalui permainan lempar gelang. Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Penelitian ini subjeknya berjumlah 10 anak kelompok A Kober Ceria Bandung yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Teknik pengumpulan data memakai observasi, unjuk kerja, dan dokumentasi. Statistik deskriptif dipakai pada penelitian ini sebagai teknik analisis datanya. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan membilang anak dapat meningkat lewat permainan lempar gelang dan mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya. Hal ini terbukti dari data yang diperoleh dari hasil pengamatan sebelum diberi tindakan untuk kategori berkembang sesuai harapan (BSH) sebesar 20%. Sesudah diberi tindakan perbaikan pada siklus I menunjukkan kriteria keberhasilan kemampuan membilang anak untuk kategori BSH sejumlah 30%. pada siklus II sejumlah 50%, pada siklus III sejumlah 60%, pada siklus IV sebesar 70%, dan pada siklus V menjadi sejumlah 80%. Peningkatan kemampuan membilang tidak lepas dari perlakuan strategis, yaitu: (1) Media; (2) Pengelolaan kelas; (3) Waktu kegiatan; (4) Format interaksi; dan (5) Langkah-langkah permainan lempar gelang yang diatur sedemikian rupa. Implikasi hasil tindakan penelitian digunakan menjadi salah satu alternatif bagi guru Kober dalam meningkatkan kemampuan membilang anak.Kata kunci: Kemampuan, membilang, permainan lempar gelang
Meningkatkan Kemampuan Mengekspresikan Emosi melalui Pembelajaran Daring dengan Metode Bercerita menggunakan Media Boneka Puppet Pada Anak Usia Dinihttp://hdl.handle.net/123456789/281812021-03-15T03:24:02ZMeningkatkan Kemampuan Mengekspresikan Emosi melalui Pembelajaran Daring dengan Metode Bercerita menggunakan Media Boneka Puppet Pada Anak Usia Dini
Abstract. The purpose of this study was to determine the increase in the ability to express emotions through online learning with storytelling methods using puppet puppet media in group A children. Data collection in this study was obtained by conducting experiments. The experimental design used was a quasi experimental design model nonequivalent control group design. The experiment was carried out with two groups, namely the experimental group and the control group. In this study, data on the ability to express emotions was obtained through observation. Observations were made to measure the level of ability to express emotions before and after being treated with the storytelling method using puppet media. The method used in this study refers to a quantitative research approach. The research was conducted on group A students aged 4-5 years. The first step is to take a pretest. This initial test was conducted to determine students' initial ability to express emotions before being given treatment. After the initial test was carried out, the next step was to provide treatment to group A with the form of treatment is the storytelling method using puppet puppet media. After the treatment was completed, the next step was the researcher carried out the final test (posttest) which in practice was the same as during the initial test. Based on the results of the calculation of the final test, it is known that the average ability to express emotions in the storytelling method group using puppet puppet media through zoom is 13.00 and the average ability to express emotions in the direct storytelling method group through the zoom application is 9.67, so it can be concluded that the average -The average ability to express emotions in the storytelling method group using puppet puppet media was 3.33 greater than the direct storytelling method group through the zoom application.Keywords: Emotional Expression, Storytelling Methods, Early Childhood.Abstrak. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengekspresikan emosi melalui pembelajaran daring dengan metode bercerita menggunakan media boneka puppet pada anak kelompok A. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah quasi experimental design model nonequivalent control group design. Eksperimen dilaksanakan dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini data kemampuan mengekspresikan emosi diperoleh melalui observasi. Observasi dilakukan guna mengukur tingkat kemampuan mengekspresikan emosi sebelum dan sesudah diberi perlakuan metode bercerita dengan media boneka puppet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan pada siswa kelompok A usia 4-5 tahun. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan tes awal (pretest). Tes awal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam mengekspresikan emosi sebelum diberi perlakuan (treatment). Setelah dilakukan tes awal, langkah selanjutnya yaitu memberikan perlakuan terhadap kelompok A dengan bentuk perlakuannya adalah metode bercerita dengan media boneka puppet, Setelah perlakuan selesai diberikan, langkah selanjutnya peneliti melakukan tes akhir (posttest) yang dalam pelaksanaanya sama dengan pada saat tes awal. Berdasarkan hasil perhitungan tes akhir diketahui rata-rata kemampuan mengekspresikan emosi pada kelompok metode bercerita menggunakan media boneka puppet melalui zoom sebesar 13,00 dan rata-rata kemampuan mengekspresikan emosi kelompok metode bercerita langsung melalui zoom sebesar 9,67, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan mengekspresikan emosi kelompok metode bercerita menggunakan media boneka puppet 3,33 lebih besar dibandingkan dengan kelompok metode bercerita langsung melalui zoom.Kata Kunci: Ekspresi Emosi, Metode Bercerita, Anak Usia Dini.