FA - Program Studi Peradilan Agama
http://hdl.handle.net/123456789/26
2024-03-29T15:13:26ZPandangan Al-Ghazali dan Ibn Taimiyah Tentang Bai'Al-Mu'athah dan Relevansinya Terhadap Jual Beli Online
http://hdl.handle.net/123456789/30671
Pandangan Al-Ghazali dan Ibn Taimiyah Tentang Bai'Al-Mu'athah dan Relevansinya Terhadap Jual Beli Online
Rahayu, Annisa Eka
Perkembangan teknologi informasi, telah memberikan dampak terhadap
perkembangan di bidang ekonomi. Ditandai dengan adanya jual beli online. Jual
beli online merupakan salah satu bentuk kegiatan bisnis yang berlangsung ketika
penjual dan pembeli tidak berada di lokasi akad. Pada hakikatnya, transaksi jual
beli harus terpenuhi rukunnya yakni adanya akad (ijab dan kabul), ada penjual dan
pembeli (al- , serta objek akad . Namun perlu diketahui,
bahwa dalam jual beli online penjual dan pembeli tidak beratatap muka secara
langsung, sehingga tidak dapat mengukur keridhaan maupun terpenuhinya rukun
dan syarat jual beli, maka ini disebut dengan - . Ulama berbeda
pendapat tentang keabsahan akad ini, diantaranya ialah Al-Ghazali dan
Ibn Taimiyah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian
yang digunakan adalah yuridis normatif, Teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan adalah teknik studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian, al-Ghazali berpendapat bahwa ijab dan kabul
harus dilakukan dalam bentuk lisan. Implikasinya adalah jual beli
dianggap tidak sah secara hukum karena tidak dilakukan secara lisan. Adapun
metode istinbâth al-ahkâm yang digunakan oleh al-Ghazali dalam menentukan
status hukum jual beli yaitu berdasarkan metode sad al- dan
metode mashlahat. Sedangkan menurut Ibn Taimiyah bahwa hukum jual beli
secara adalah boleh, karena jual beli dapat dilakukan dengan lisan,
tulisan ataupun secara perbuatan atau . Metode istinbâth al-ahkâm yang
digunakan oleh Ibn Taimiyah, yaitu dan metode istishlâhî.
2020-01-01T00:00:00ZAnalisis Pengaruh Faktor Teori Technology Acceptance Model Dan Theory Of Planned Beharvioral Terhadap Minat Penggunaan Produk E-Money (Go-Pay) (Studi Kasus Di Kalangan Mahasiswa Angkatan 2015-2018 Prodi Hukum
http://hdl.handle.net/123456789/30670
Analisis Pengaruh Faktor Teori Technology Acceptance Model Dan Theory Of Planned Beharvioral Terhadap Minat Penggunaan Produk E-Money (Go-Pay) (Studi Kasus Di Kalangan Mahasiswa Angkatan 2015-2018 Prodi Hukum
Destianti, Andien Egia
Minat penggunaan E-Money (Go-Pay) mampu diukur menggunakan integrasi dua teori, yaitu Technology Acceptance Model dan Theory of Planned Beharvior yang menyatakan minat penggunaan terhadap teknologi dipengaruhi oleh faktor sosial, persepsi kontrol perilaku, persepsi manfaat dan persepsi kemudahan. Faktanya alasan mahasiswa menggunakan E-Money (Go-Pay) hanya karena faktor diskon yang ditawarkan. Maka peneliti tertarik untuk membuat rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh persepsi kemudahan menggunakan (X1), persepsi manfaat (X2), norma subjektif (X3), persepsi control perilaku (X4) terhadap minat perilaku penggunaan (Y). Bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat pengguna produk E-Money (Go-Pay) dengan faktor dominannya yaitu persepsi kemudahan menggunakan (X1), persepsi manfaat (X2), norma subjektif (X3), persepsi control perilaku (X4) terhadap minat perilaku penggunaan (Y).
Penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu analisis data uji statistik berupa regresi linier berganda dengan sampel random sampling. Sumber yang digunakan adalah data primer yaitu kuisioner dan data sekunder yaitu berbagai sumber literatur yang mendukung penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan F hitung berpengaruh sebesar 26,607 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 artinya secara keseluruhan terdapat pengaruh antara faktor teori TAM dan TPB terhadap minat penggunaan produk E-Money (Go-Pay).
2020-01-01T00:00:00ZPengaruh Nilai Taksir Dan Biaya Terhadap Komitmen Nasabah Dalam Penggunaan Jasa Pembiayaan Gadai Emas Syariah (Studi Kasus Di Bank Bri Syariah Kc Suniaraja Bandung)
http://hdl.handle.net/123456789/30669
Pengaruh Nilai Taksir Dan Biaya Terhadap Komitmen Nasabah Dalam Penggunaan Jasa Pembiayaan Gadai Emas Syariah (Studi Kasus Di Bank Bri Syariah Kc Suniaraja Bandung)
Humairah T, Andi Siti
Gadai Emas Syariah adalah menahan barang jaminan yang bersifat materi milik nasabah (Arrahin) sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, dan barang tersebut bersifat eknomis, sehingga bank (Al-Murtahin) memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian hutangnya dari barang gadai yang diserahkan, apabila pihak yang menggadaikan tidak dapat membayar utang pada waktu yang telah ditentukan. Penulis mengambil topik yaitu “Pengaruh Nilai Taksir dan Biaya-Biaya terhadap Komitmen Nasabah Dalam Penggunaan Jasa Pembiayaan Gadai Emas Syariah”. Permasalahan ini melihat sejauh mana pengaruh Nilai Taksir dan Biaya-Biaya terhadap komitmen Nasabah dalam jasa Gadai Emas Syariah. Dalam arti apakah nasabah akan tetap komitmen jika nilai taksir dan biaya-biaya meningkat begitupun sebaliknya.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui pengaruh nilai taksir terhadap komitmen nasabah, (2) untuk mengetahui pengaruh biaya-biaya terhada komitmen nasabah, dan (3) untuk mengetahui seberapa besar kedua variabel berpengaruh terhadap komitmen nasabah.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan dianalisis dengan teknik Analisis Regresi Berganda, yakni data Nilai Taksir dan Biaya-Biaya dalam laporan keuangan Gadai Emas Syariah. Data yang sudah dianalisis ditarik kesimpulan dengan cara hipotesis dan determinasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di lakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari nilai taksir terhadap komitmen nasabah (2) Terdapat pengaruh tetapi tidak signifikan dari biaya-biaya terhadap komitmen nasabah (3) Kedua variabel didapati adanya pengaruh yang signifikan terhadap komitmen Nasabah dikarenakan pada koefision determinasi memperoleh 26,4% dari sisanya sebanyak 73,6% dari produk bank lainnya yang dapat mempengaruhi pendapatan gadai emas syariah
2020-01-01T00:00:00ZAnalisis Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi Dan Wahbah Az-Zuhaili Terhadap Zakat Saham Dan Obligasi Skripsi
http://hdl.handle.net/123456789/30668
Analisis Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi Dan Wahbah Az-Zuhaili Terhadap Zakat Saham Dan Obligasi Skripsi
Oktaviani, Alni
Islam sebagai sebuah ajaran yang menghendaki adanya perhatian pada mereka yang berada dalam jurang kemiskinan. Keinginan Islam untuk membantu mereka diaplikasikan dengan ditunaikannya zakat dalam agama Islam. Ijtihad dalam bidang zakat telah didobrak oleh Yusuf al-Qardhawi dengan membuat banyak karegori baru tentang zakat, salah satunya yaitu zakat saham dan obligasi. Yang melatarbelakangi Yusuf al-Qardhawi melakukan ijtihad tentang zakat saham dan obligasi yaitu, adanya perbedaan pendapat Syekh Abdur Rahman Isa yang mengatakan tidak semua jenis saham wajib dizakati kemudian pendapat ini di dukung oleh Wahbah Az-Zuhaili.Yusuf al-Qardhawi tidak setuju dengan pendapat tersebut, Yusuf alQadhawi mengatakan semua saham wajib dizakati apabila telah mencukupi syarat untuk dizakati.
Permasalahan pada penelitian ini adalah: Bagaimana pandangan Yusuf al-Qardhawi dan Wahbah az-Zuhaili mengenai Zakat Saham dan Obligasi. Dan Perbandingan Pendapat keduanya tentang Zakat Saham dan Obligasi.
Untuk menjawab beberapa permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research). Yaitu penelitian yang dilaksanakan menggunakan Literatur (kepustakaan), baik berupa buku catatan, maupun laporan hasil penelitian terdaulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan penelitian komperatif yaitu penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih. Dalam penelitian ini ingin membandingkan pandangan Yusuf al-Qardhawi dan Wahbah Az-Zuhaili mengenai Zakat Saham dan Obligasi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, menurut Yusuf Al-Qardhawi semua jenis saham perusahaan wajib dizakati, jika perusahaan perdangan 2.5% dan jika perusahaan industri murni 10% dari keuntungan bersih. Sedangkan menurut Wahbah az-Zuhaili, hanya perusahaan murni saja yang wajib zakat atas sahamnya sebesar 2.5%. Meurut pendapat keduanya zakat obligasi itu wajib dengan kadar 2.5%.
Kata Kunci: Zakat, Saham dan Obligasi, Yusuf Qardhawi, Wahbah Az-Zuhaili
::
2020-01-01T00:00:00Z