This study aims to determine the optimal portofolio formation by using the Single Index Model and Markowitz Model on stocks incorporated in the period 2015-2016 Jakarta Islamic Index, as well as to determine any significant or not significant difference between return and risk level of the portfolio formed by Single Index Model and Markowitz Model. If there is a significant difference, the formation method will be known which can provide the highest return with the lowest risk. Optimal portfolios formed by Single Index Model gives an average yield of 0.01138 portfolio return and average risk of 0,013298. While Portfolio-optimal portfolio formed by Markowitz Model gives an average yield portfolio return of 0.0104 and the average risk of 0,028205. Based on the results of hypothesis testing, average difference shows that portfolio risk and return results generated both methods did not differ significantly, in other words the researcher hypothesis is rejected.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal dengan menggunkaan Single Index Model dan Markowitz Model pada saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index periode 2015-2016, serta untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan atau tidak signifikan antara tingkat return dan risiko portofolio yang dibentuk dengan Single Index Model dan Markowitz Model, sehingga apabila terdapat perbedaan yang signifikan akan diketahui metode pembentukan mana yang dapat memberikan tingkat return tertinggi dengan risiko terendah.Portofolio-portofolio optimal yang terbentuk oleh Single Index Model memberkan hasil rata-rata return portofolio sebesar 0.01138 dan rata-rata risiko sebesar 0,013298. Sedangkan Portofolio-portofolio optimal yang terbentuk oleh Single Index Model memberikan hasil rata-rata return portofolio sebesar 0.0104 dan rata-rata risiko sebesar 0,028205. Berdasarkan hasil uji hpotesis beda rata-rata menunjukan bahwa hasil return dan risiko portofolio yang dihasilkan kedua metode tersebut tidak berbeda secara signifikan, dengan kata lain hipotesis yang diajukan peneliti ditolak.