Abstract:
Pendidikan khusus merupakan salah satu program yang diperuntukkan bagi peserta
didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa. Salah satu sekolah yang
menyelenggarakan program kecerdasan istimewa (akselerasi) adalah SD Ar Rafi’.
Para guru yang mengajar di kelas akselerasi menyadari begitu banyak kesulitan yang
mereka temui dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Terdapat guru yang
mengoptimalkan kemampuannya dalam mengatasi kesulitannya, namun ada juga guru
yang belum optimal dalam mengatasi kesulitannya.
Menurut Paul G. Stolz, Adversity Quotient adalah kemampuan seseorang dalam
mengolah kesulitan dengan kecerdasan yang dimiliki. Adversity Quotient dapat dilihat
dari kemampuan seseorang untuk mengendalikan kesulitan, kemampuan mengakui
apa yang menjadi penyebab kesulitan, kemampuan mengakui akibat yang ditimbulkan
oleh kesulitan, kemampuan membatasi jangkauan kesulitan, serta daya tahan dalam
menghadapi kesulitan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran Adversity Quotient Pada
Guru Kelas Akselerasi di SD Ar Rafi’ Bandung. Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan jumlah subjek sebanyak 12 guru. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan berdasarkan dimensidimensi
Adversity Quotient dari Paul G. Stolz. Terdapat 32 item yang valid
berdasarkan norma Spearman-Brown dan memiliki reliabilitas 0,883.
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa sebanyak 67 % guru memiliki
Adversity Quotient sedang (campers). Skor yang paling tinggi terdapat pada dimensi
Endurance, skor terendah terdapat pada dimensi Reach.