Abstract:
Rokok mengandung nikotin yang dapat memberi pengaruh pelepasan dopamin
dan endorfin yang menimbulkan efek menenangkan, namun rokok juga dapat
menimbulkan pelepasan hormon ACTH dan berujung kepada peningkatan kortisol dan
respon terhadap stres. Terdapat berbagai macan respon tiap individu terhadap stres,
salah satunya adalah dengan merokok.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas
merokok dengan tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross sectional.
Subjek penelitian didapatkan sebanyak 140 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan pada
bulan Mei – Juli 2016 di kampus Fakutas Kedokteran Univesitas Islam Bandung.
Angka kejadian stres tertinggi berada pada kelompok perokok sedang sebesar
35,7%, dan sebagian besar kelompok bukan perokok tidak mengalami stres (98,1%).
Secara berurutan, angka kejadian stres yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan yaitu 1,9% dari kelompok bukan perokok, 6,3% dari kelompok perokok
ringan, 35,7% dari kelompok perokok sedang, dan 100% dari kelompok perokok
berat. hasil uji statistik dengan menggunakan fisher exact test menunjukan hasil p =
0,000 (<0,05). Terdapat hubungan antara intensitas merokok dengan tingkat stres.