Abstract:
Suatu pelaksanaan program atau kegiatan harus memperhatikan
manfaat daripada pelaksanaan program atau kegiatan itu sendiri yang dapat
dirasakan oleh masyarakat, karena masyarakat bersentuhan langsung dengan
kegiatan/program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Hal ini
tentunya akan menjadi tahap awal dalam mengembangkan infrastruktur, sarana
dan prasarana, serta ekonomi masyarakat yang lebih kreatif di massa yang akan
datang dan mampu mempromosikan potensi daerah yang beraneka ragam
secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan sail
Indonesia di Kabupaten Pulau Morotai sejauh mana pengaruh daripada program
tersebut terhadap Fisik, Ekonomi, Sosial terhadap Masyarakat Kabupaten Pulau
Morotai. Sail Indonesia adalah kegiatan reli kapal wisata (yacht) internasional di
perairan Indonesia dan menyinggahi sejumlah destinasi wisata layar yang berada
di sepanjang rute reli. Pelaksanaan sail Indonesia telah dimulai sejak tahun 2003
Pesertanya berasal dari sejumlah negara dan dimulai dengan Darwin – Kupang
Rally pada tahun. Kabupaten Pulau Morotai sendiri mendapat kesempatan
menjadi tuan rumah Sail Indonesia pada tahun 2012.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Metode Ex-post Facto
(After The Fact) yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui penyebabpenyebab
terhadap peristiwa yang sudah terjadi dengan pendekatan kualitatif.
sehingga metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif. Analisa dilakukan untuk mengidentifikasi potensi, membandingkan
keadaan sebelum dan sesudah pelaksanaan Sail Indonesia di Kabupaten Pulau
Morotai.
Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya pelaksanaan Sail
Indonesia di Kabupaten Pulau Morotai berdampak positif pada masyarakat
karena hal terlihat dari pembangunan sarana dan prasarana yang dibangun oleh
pemerintah pusat dan daerah dalam rangka melancarkan kegiatan sail Indonesia
itu sendiri. Beberapa hal yang sangat menonjol adalah pembangunan jalan raya
lingkar Kabupaten Pulau Morotai, penambahan panjang dan lebar pelabuhan
utama, perbaikan Bandar udara bekas tentara sekutu pada masa perang dunia
ke II, serta fasilitas pendukung lainnya seperti telekomunikasi, saluran irigasi
untuk persawahan, serta pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial
lainnya.