Description:
Malaria merupakan penyakit infeksi didaerah subtropis yang mampu menular melalui nyamuk yang membawa darah berisi parasit Plasmodium falciparum. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antimalaria adalah tanaman tin (Ficus carica Linn.) yang diduga mengandung flavonoid berupa kuersetin-3-O-glukosida dan kuersetin-3-O-rutinosida. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun tin menggunakan metanol, etil asetat, dan n-heksan sebagai pelarut. Plasmodium falciparum 3D7 yang akan digunakan dalam uji, terlebih dahulu dilakukan kultur menggunakan metode Trager and Jensen. Plasmodium ditempatkan ke dalam lempeng sumur 24 masing-masing berisi 1 mL dengan tingkat parasitemia ± 1% dalam medium RPHS. Diseluruh sumur, medium RPHS diganti dengan medium RPHS yang mengandung ekstrak daun tin berbagai konsentrasi (10-2 sampai 10-9 μg/mL). Kultur diinkubasi selama 48 jam, setelah inkubasi parasit dipanen dan dibuat sediaan apusan darah tipis yang diberi pewarnaan Giemsa. Uji aktivitas antimalaria ditentukan dengan parasitemia, persen pertumbuhan dan hambatan parasit. Data dianalisis secara statistika menggunakan metode analisis probit untuk menghitung hambatan parasit sebesar 50% (IC50). Hasil data statistik menunjukkan bahwa ketiga ekstrak daun tin tersebut memiliki aktivitas antimalaria dengan ekstrak terbaik ditunjukkan oleh ekstrak etil asetat yang tergolong dalam kategori IC50 sangat baik.