Abstract. Caffeine is the most commonly used psychoactive substance in the community. Coffee, tea, soda and chocolate are among the sources of caffeine available. Caffeine is an antagonist substance of central adenosine receptors that can affect central nervous system function and lead to sleep disorders. In this research will be conducted quantitative analysis by using the method of sleep quality questionnaire.The purpose of this study is to determine the effect of caffeine consumption on the quality of sleep students of 2014 class of Faculty of Mathematics and Natural Sciences Pharmaceutical Studies Program at the Islamic University of Bandung and know about the difference in quality of sleep between students who get caffeinated coffee and decaffeinated coffee.This research uses experimental research, population and sample determination with consecutive sampling and questionnaires using the PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) method. Preliminary screening using the Sleep Quality Questionnaire to meet inclusion and exclusion criteria. Data analysis was done by Kolmogrov-smirnov hypothesis test.Based on the results of the study, it was found that for samples that received caffeinated coffee, showed the frequency of sleep quality with bad category that is 43 people (86%). In the sample receiving decaffeinated coffee, the frequency of sleep quality with good category was 35 people (70%). In Kolmogrov-Smirnov statistical test results obtained p-value <0.1 (significance value is 0.000), this shows there is a relationship between the quality of sleep with the type of coffee.Keywords: Caffeine, Sleep Quality, Decaffeinated CoffeeAbstrak. Kafein merupakan zat psikoaktif yang paling sering digunakan dalam masyarakat. Kopi, teh, soda dan coklat merupakan antara sumber kafein yang tersedia. Kafein merupakan zat antagonis reseptor adenosin sentral yang bisa mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat dan mengakibatkan gangguan tidur. Pada penelitian kali ini akan dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode kuesioner kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi kafein terhadap kualitas tidur mahasiswa angkatan 2014 Fakultas MIPA Program Studi Farmasi di Universitas Islam Bandung dan mengetahui tentang perbedaan kualitas tidur antara mahasiswa yang mendapat kopi berkafein dan kopi dekafein. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental, penetapan populasi dan sampel dengan pengambilan secara consecutive sampling kemudian pembuatan kuesioner dengan metode PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Skrining awal menggunakan Kuesioner Kualitas Tidur untuk memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis Kolmogrov-smirnov. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa bagi sampel yang mendapat kopi berkafein, menunjukkan frekuensi kualitas tidur dengan kategori buruk yaitu 43 orang (86%). Pada sampel yang mendapat kopi dekafein, menunjukkan frekuensi kualitas tidur dengan kategori baik yaitu 35 orang (70%). Pada hasil uji statistik Kolmogrov-Smirnov diperoleh p-value <0,1 (nilai signifikansi adalah 0,000), ini menunjukkan ada hubungan antara kualitas tidur dengan jenis kopi.Kata Kunci: Kafein, Kualitas Tidur, Kopi Dekafein
Abstract: Caffeine is the most commonly used psychoactive substance in the community. Coffee, tea, soda and chocolate are among the sources of caffeine available. Caffeine is an antagonist substance of central adenosine receptors that can affect central nervous system function and lead to sleep disorders. In this research will be conducted quantitative analysis by using the method of sleep quality questionnaire.The purpose of this study is to determine the effect of caffeine consumption on the quality of sleep students of 2014 class of Faculty of Mathematics and Natural Sciences Pharmaceutical Studies Program at the Islamic University of Bandung and know about the difference in quality of sleep between students who get caffeinated coffee and decaffeinated coffee.This research uses experimental research, population and sample determination with consecutive sampling and questionnaires using the PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) method. Preliminary screening using the Sleep Quality Questionnaire to meet inclusion and exclusion criteria. Data analysis was done by Kolmogrov-smirnov hypothesis test.Based on the results of the study, it was found that for samples that received caffeinated coffee, showed the frequency of sleep quality with bad category that is 43 people (86%). In the sample receiving decaffeinated coffee, the frequency of sleep quality with good category was 35 people (70%). In Kolmogrov-Smirnov statistical test results obtained p-value <0.1 (significance value is 0.000), this shows there is a relationship between the quality of sleep with the type of coffee. Keywords: Caffeine, Sleep Quality, Decaffeinated CoffeeAbstrak: Kafein merupakan zat psikoaktif yang paling sering digunakan dalam masyarakat. Kopi, teh, soda dan coklat merupakan antara sumber kafein yang tersedia. Kafein merupakan zat antagonis reseptor adenosin sentral yang bisa mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat dan mengakibatkan gangguan tidur. Pada penelitian kali ini akan dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode kuesioner kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi kafein terhadap kualitas tidur mahasiswa angkatan 2014 Fakultas MIPA Program Studi Farmasi di Universitas Islam Bandung dan mengetahui tentang perbedaan kualitas tidur antara mahasiswa yang mendapat kopi berkafein dan kopi dekafein. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental, penetapan populasi dan sampel dengan pengambilan secara consecutive sampling kemudian pembuatan kuesioner dengan metode PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Skrining awal menggunakan Kuesioner Kualitas Tidur untuk memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis Kolmogrov-smirnov. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa bagi sampel yang mendapat kopi berkafein, menunjukkan frekuensi kualitas tidur dengan kategori buruk yaitu 43 orang (86%). Pada sampel yang mendapat kopi dekafein, menunjukkan frekuensi kualitas tidur dengan kategori baik yaitu 35 orang (70%). Pada hasil uji statistik Kolmogrov-Smirnov diperoleh p-value <0,1 (nilai signifikansi adalah 0,000), ini menunjukkan ada hubungan antara kualitas tidur dengan jenis kopi.Kata Kunci: Kafein, Kualitas tidur, Kopi dekafein