Universitas Islam Bandung Repository

Rasionalitas Penggunaan Antibiotika oleh Penderita Ispa serta Analisis Interaksi Obat di Salah Satu Puskesmas di Kabupaten Bandung

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dc.contributor
dc.creator Hoirunisa, Runi
dc.creator Yuniarni, Umi
dc.creator Choesrina, Ratu
dc.date 2018-01-24
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/9017
dc.description Abstract. Acute Respiratory Track Infection (ARI) is a one of the most common causes death in under five children, with high prevalence of 40-60% patients in Primary Health Center (PHC) in Bandung District. Management of ARI disease includes giving antibiotics. Giving antibiotics are not rational in treatment ARI’s can cause resistance and various side effect. Improper use of antibiotics is often accompanied by other drugs to surmount  other symptom or complications of the disease, that can cause to drugs interactions. Research conducted an Cross-Sectional with descriptive data presentation and data colection retrospectively. Based on the result of research in the period August- October 2016 obtained 318 patients. The highest categoryof age of patients with ARI is toddler (36%),with the highest prevalence is the male category (54%), with the highest variety ARI is faringitis (25,79%), and the highest use antibiotics is amoxilin ( 26,73%), with appropriate indication of antibiotics is (100%), with dosage syrup (50,66%), analysis of antibiotics as appropiate as many doses (100%), duration of therapy appropriate (96,66%), and analysis potential occur drug interactions is 137 cases, improper sigle antibiotics is (79,65%), with variety combination antibiotics is 65 cases.Keywords: Acute Respiratory Track Infection (ARI), Antibiotics, Interaction DrugsAbstrak. Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada usia balita,dengan prevalensi tertinggi sebesar 40-60 % pasien yang berobat ke salah satu Puskesmas di Kabupaten Bandung. Penatalaksanaan pada penyakit ISPA mencangkup pemberian antibiotik. Pemberian antibiotika yang tidak rasional dalam pengobatan ISPA dapat menyebabkan terjadinya resistensi dan berbagai efek samping. Penggunaan antibiotik seringkali disertai dengan obat lain untuk mengatasi gejala lain atau komplikasi dari penyakit, sehingga dapat menimbulkan interaksi antar obat. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik dengan menggunakan metode Cross-Sectional dengan penyajian data secara deskriptif dan pengumpulan data secara retrosfektif. Berdasaekan hasil penelitian pada periode bulan Agustus-Oktober 2016 diperoleh 318 pasien. Karakteristik sebaran kategori umur penderita ISPA balita (36%), dengan prevalensi tertinggi pada jenis kelamin laki-laki (54%) dengan jenis ISPA terbanyak faringitis (25,79%) dan antibiotika yang banyak digunakan amoksilin (26,73%), dengan kesesuaian indikasi terapi (100%), dengan penggunaan bentuk sediaan sirup (50,66%), analisis antibiotika yang sesuai dosis (100%). Lama terapi yang sesuai (96,66%) dan analisis potensi interaksi obat sebanyak 137 kasus, dengan penggunaan antibiotika tunggal sebanyak (79,56%),jenis kombinasi efek sinergis sebanyak 65 kasus.Kata Kunci: ISPA, Antibiotik, Interaksi Obat
dc.description Dan hasil evaluasi berdasarkan rasionalitas penggunaan antibiotika berdasarkan tepat indikasi sebanyak 100 % dengan bentuk sediaan yang digunakan yaitu berupa sediaan sirup sebanyak 50,60%, kemudian penggunaan antibiotika berdasarkan kesesuaian dosis dengan mengacu pada guildline Depkes dan pustaka sebanyak 100%, dan evaluasi berdasarkan lamanya pemberian antibiotika yang sesuai sebesar 96,66% .Analisis potensi interaksi obat antibiotika dengan obat lain, terdapat sebanyak 137 kasus potensi interaksi obat yang terjadi, terdapat beberapa kasus minor sebanyak 25,25%, kasus moderat sebanyak 48,17%, serta kasus mayor sebanyak 2,19 % dimana 4 dari kasus tersebut merupakan kasus interaksi mayor antara amoksilin dan methotrxat. Dengan penggunaan kombinasi antibiotik yang diberikan secara tunggal sebanyak 79,56%, dan jenis kombinasi antibiotika dengan signifikasi sinergis sebanyak 65 kasus.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/9017/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/downloadSuppFile/9017/1564
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Farmasi
dc.source Prosiding Farmasi; Vol 4, No 1, Prosiding Farmasi (Februari, 2018); 14-18
dc.source Prosiding Farmasi; Vol 4, No 1, Prosiding Farmasi (Februari, 2018); 14-18
dc.source 2460-6472
dc.subject Farmasi
dc.subject ISPA, Antibiotik, Interaksi Obat
dc.subject
dc.subject
dc.title Rasionalitas Penggunaan Antibiotika oleh Penderita Ispa serta Analisis Interaksi Obat di Salah Satu Puskesmas di Kabupaten Bandung
dc.title RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA OLEH PENDERITA ISPA SERTA ANALISIS INTERAKSI OBAT DI SALAH SATU PUSKESMAS DI KABUPATEN BANDUNG
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account