Universitas Islam Bandung Repository

Tinjauan Fiqh Muamalat terhadap Pelaksanaan Tabungan Paket Beras di Desa Padaasih Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Syariah
dc.contributor
dc.creator Fatimah, Siti Kulsum
dc.creator Abdurrahman, Muhammad
dc.creator Febriadi, Sandy Rizki
dc.date 2018-07-29
dc.date.accessioned 2019-01-22T06:31:39Z
dc.date.available 2019-01-22T06:31:39Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/10641
dc.identifier.uri http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/10641
dc.description Abstract: Istishna parallel is a canal of a istishna contract, which is the parallel istishna is a buying and selling activity in the form of special order by seller, buyer and subcontractor, which is the subcontractors are someone who cooperate with the seller to fulfill the order goods. This research use an empirical normative juridical approach that uses normative law (legislation) in analyzing events that occur in society. This research use the type of qualitative research using field research techniques conducted by directly come to the object of research and research literature study. According to fiqh muamalat, parallel istishna is a contract that used in the implementation of rice package savings in Desa Padaasih Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut. However in the field, there are contradictions with the provisions of the parallel istishna contract, among others: the lack of clarity of merchandise, the lack of clarity on the time of distribution of goods, and the absence of khiyar rights. Therefore, the implementation of rice package savings in Desa Padaasih is not valid because it does not meet the requirements of one of the parallel istishna pillars.Keywords: Package Saving, Istishna, and Istishna Parallel. Abstrak: Istishna paralel merupakan terusan dari sebuah akad istishna, di mana istishna paralel merupakan kegiatan jual beli dalam bentuk pesanan khusus yang dilakukan oleh beberapa pihak yaitu penjual, pembeli dan subkontraktor, di mana subkontraktor adalah pihak yang bekerjasama dengan pihak penjual untuk memenuhi barang pesanannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif empiris yang menggunakan hukum normatif (undang-undang) dalam menganalisis peristiwa yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini juga menggunakan jenis peneitian kualitatif dengan menggunakan teknik penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung objek penelitian dan  penelitian studi literatur. Menurut pandangan fiqh muamalat, istishna paralel merupakan akad yang digunakan dalam pelaksanaan tabungan paket beras di Desa Padaasih Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut. Namun dalam pelaksanaan di lapangan, terdapat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan akad istishna paralel di antaranya: tidak adanya kejelasan barang yang diperjualbelikan, tidak adanya kejelasan waktu pembagian barang, dan tidak adanya hak khiyar. Oleh karena itu, pelaksanaan tabungan paket beras di Desa Padaasih tidak sah karena tidak memenuhi ketentuam-ketentuan dari salah satu rukun istishna paralel.Kata Kunci: Tabungan Paket, Istishna, dan Istishna Paralel.
dc.description Istishna parallel is a canal of a istishna contract, which is the parallel istishna is a buying and selling activity in the form of special order by seller, buyer and subcontractor, which is the subcontractors are someone who cooperate with the seller to fulfill the order goods. This research use an empirical normative juridical approach that uses normative law (legislation) in analyzing events that occur in society. This research use the type of qualitative research using field research techniques conducted by directly come to the object of research and research literature study. According to fiqh muamalat, parallel istishna is a contract that used in the implementation of rice package savings in Desa Padaasih Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut. However in the field, there are contradictions with the provisions of the parallel istishna contract, among others: the lack of clarity of merchandise, the lack of clarity on the time of distribution of goods, and the absence of khiyar rights. Therefore, the implementation of rice package savings in Desa Padaasih is not valid because it does not meet the requirements of one of the parallel istishna pillars. Istishna paralel merupakan terusan dari sebuah akad istishna, di mana istishna paralel merupakan kegiatan jual beli dalam bentuk pesanan khusus yang dilakukan oleh beberapa pihak yaitu penjual, pembeli dan subkontraktor, di mana subkontraktor adalah pihak yang bekerjasama dengan pihak penjual untuk memenuhi barang pesanannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif empiris yang menggunakan hukum normatif (undang-undang) dalam menganalisis peristiwa yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini juga menggunakan jenis peneitian kualitatif dengan menggunakan teknik penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung objek penelitian dan  penelitian studi literatur. Menurut pandangan fiqh muamalat, istishna paralel merupakan akad yang digunakan dalam pelaksanaan tabungan paket beras di Desa Padaasih Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut. Namun dalam pelaksanaan di lapangan, terdapat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan akad istishna paralel di antaranya: tidak adanya kejelasan barang yang diperjualbelikan, tidak adanya kejelasan waktu pembagian barang, dan tidak adanya hak khiyar. Oleh karena itu, pelaksanaan tabungan paket beras di Desa Padaasih tidak sah karena tidak memenuhi ketentuam-ketentuan dari salah satu rukun istishna paralel.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Prosiding Hukum Ekonomi Syariah
dc.publisher Prosiding Keuangan & Perbankan Syariah
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/10641/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/downloadSuppFile/10641/2143
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Hukum Ekonomi Syariah
dc.source Prosiding Hukum Ekonomi Syariah; Vol 4, No 2, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Agustus, 2018); 614-618
dc.source Prosiding Keuangan & Perbankan Syariah; Vol 4, No 2, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Agustus, 2018); 614-618
dc.source 2460-2159
dc.subject Hukum Ekonomi Syariah
dc.subject Tabungan Paket, Istishna, dan Istishna Paralel.
dc.subject
dc.subject Package Saving, Istishna, and Istishna Parallel.
dc.title Tinjauan Fiqh Muamalat terhadap Pelaksanaan Tabungan Paket Beras di Desa Padaasih Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut
dc.title Tinjauan Fiqh Muamalat terhadap Pelaksanaan Tabungan Paket Beras di Desa Padaasih Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif
dc.type qualitative research and using field research techniques conducted by directly come to the object of research and research literature study.


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account