dc.description.abstract |
Komunikasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengalihan suatu pesan dari satu
sumber kepada penerima agar dapat menimbulkan kesamaan makna. Bagaimana pesan yang
disampaikan dapat ditangkap dan dimaknai dengan baik oleh penerimanya, atau dengan kata lain
bagaimana komunikasi berlangsung dengan efektif diperlukan komunikasi yang berlandaskan
hati. Ketika bicara tentang hati, maka yang terbersit adalah KEJUJURAN, KEIKHLASAN dan
KESERIUSAN. Konsep communication by heart berlandaskan pada tiga kata kunci tersebut.
Secara lebih rinci lagi, kalau kita lihat kata HEART yang terdiri dari lima hururf, maka ada lima
ciri dari komunikasi dengan hati yaitu : HONESTY, EMPHATY, ACCOUNTABILITY,
RESPONSIBILITY , dan TOTALITY. Konsep ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin ketika
menjalankan kepemimpinannya. Kepemimpinan yang menggunakan hati, pasti akan lebih sering
mendengarkan daripada didengarkan, akan lebih sering ingin melayani daripada dilayani,
sehingga kepemimpinan yang menggunakan Communication by HEART tentu akan pro rakyat.
Dengan kepemimpinan yang pro rakyat inilah maka demokrasi akan bisa diwujudkan. Makalah
ini akan memaparkan tentang bagaimana membangun demokrasi melalui konsep Communication
by HEART. Dengan menggunakan metoda deskriptif analitis, akan dibahas bagaimana setiap
unsur dari HEART resebut dapat membantu seorang pemimpin membangun demokrasi. |
en_US |