Abstract:
Salah satu aspek yang berkaitan erat dengan globalisasi adalah komunlkasl.
khususnya berkaitan dengan media. Menyoal komunikasi di era globalisasi, ada
satu temuan yang telah mengubah wajah dunia menjadi seperti saat ini: Internet.
Secara umum, masyarakat Indonesia di perkotaan gandrung pada media, termasuk
anak-anak dan remaja. Sayangnya, euforia penggunaan media menunjukkan tingkat
pengetahuan masyarakat pada kesenjangan. Pertama, mereka yang mampu
menggunakan gadget dan aplikasi media secara fungsional dan memiliki peluang
dalam banyak hal berkat teknologi. Golongan kedua adalah mereka yang gagap
teknologi yang menjadi sasaran empuk pasar teknologi, dan terus berkutat dengan
cerita dan keluhan negatif akibat penggunaan gadget dan media sosial terhadap
kehidupan sehari-hari. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memberikan pemahaman mengenai berbagai fenomena alam dan sosial, serta yang mengajarkan nilai-nilai agama, moral dan etika, sudah seharusnya memberikan pemahaman pula tentang bagaimana menggunakan media yang bijak kepada siswanya. karena teknologi
komunikasi merupakan fenomena sosial yang paling cepat perkembangannya dan
yang paling tidak bisa dihindari kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latarbelakang tersebut, maka pengabdian yang telah dilakukan ialah mengenai "Pelatihan Kompetensi Guru Berwawasan Media di Sekolah Dasar
Angkasa 3 Bandung". Adapun tujuan kegiatan pelatihan ini ialah: (I) Guru dapat
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang implikasi globalisasi dalam proses
komunikasi melalui internet; (2) Guru dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman
tentang aspek positif dan negatif dengan hadirnya internet; (3) Guru memiliki
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan memetakan karakteristik dan interaksi
anak (siswa) dengan internet sebagai digital native, dan (4) Guru memiliki
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan menerapkan membangun iklim sekolah
yang sadar bermedia internet. Pelaksanaan pelatihan dilakukan di SD Angkasa 3 selama 1 hari dengan waktu pelatihan selarna 7 jam. Peserta pelatihan ialah para guru termasuk kepala sekolah sebanyak 25 orang. Metode pelatihan dalam kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, diskusi, simulasi berupa mini workshop,serta praktikum berupa mini lecture.
Hasil PKM menunjukkan bahwa peserta meningkat pengetahuannya serta
mampu mempraktikkan cerdas berinternet untuk selanjutnya bisa ditransfer kepada
murid-muridnya seperti yang menjadi tujuan pelaksanaan PKM kali ini. Adapun
hasil secara rinci ialah: (I) guru menjadi mengetahui dan memahami tentang
implikasi globalisasi dalam proses komunikasi melalui internet; (2) guru menjadi
mengetahui dan memahami tentang aspek positif dan negatif dengan hadirnya
internet; (3) guru menjadi mengetahui, memaharni dan mampu memetakan tentang
karakteristik dan interaksi anak (siswa) dengan internet sebagai digital native, dan
(4) guru menjadi mengetahui, memahami dan mampu menerapkan membangun
iklim sekolah yang sadar bermedia internet