Abstract:
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang hingga saar ini masih menjadi
magnet bagi para investor untuk. berinvestasi. Para investor berharap dana yang diinvestasikannya dalam membeli sebuah saham perusahaan akan mendapatkan hasil yang diinginkan yang disebut dengan return saham. Harga saham yang bersifat fluktuatif dan susah untuk diprediksi merupakan salah kendala para investor sehingga investasi di pasar modal merupakan salah satu investasi yang beresiko.
Data menunjukkan bahwa market share saham syariah per Februari 2016 tumbuh sebesar 56,4 % dengan Daftar Efek Syariah (DES) sebanyak 336 saham syariah dengan total kapitalisasi sebesarRp 3.01 I Triliun data ini menunjukkan kepereayaan para investor dalam memilih saham syariah dalam aktivitas perdagangan di pasar modal. Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi harga saham yang merupakan indikator dari return saham salah satunya adalah rasio fundamental perusahaan dan keadaan ekonomi secara makro, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Inflasi dan Rasio Fundamental perusahaan yang akan diwakili oleh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap return saham syariah, Data diperoleb dari IDX Montly Statistic dan situs resmi Bank Indonesia dengan periode waktu Januari 2014 - Desember 2016. Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 30 perusahaan yang masuk dalam kategori Perusahaan Industri Barang Konsumsi setelah melewati sejumlah seleksi lewat tahap purpose sampling yaitu melihat saham yang masuk ke dalam Jakarta Islamic
Index (JII). Teknik analisa statistik yang dipakai adalah menggunakan analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya,
Hasil menunjukkan bahwa variabel Kurs Rupiah dan Debt To Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh terhadap return saharn syariah baik seeara parsial maupun seeara simultan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengaruh DER terhadap return saham sebesar -0.335 dan pengaruh Inflasi terbadap return sebesar 0.137 dan secara simultan pengaruh sebesar 0,1 % sehingga 99% return saham dipengaruhi oleh faktor lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa Kurs Rupiah dan Debt To Equity Ratio (DER) tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan strategi investasi para investor dalam menanamkan dananya di pasar modal.