Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena terns meningkatnya hampir sebanyak dua
kali lipat jurnlah penderita penyakit kronis Diabetes Mellitus (OM) Tipe 2 di Indonesia. Sebagai
salah satu provinsi terbesar di Indonesia, Jawa Barat menempati posisi pertama jumlah penderita
DM dengan spesiflkasi sebanyak 418 ribu orang sudah terdiagnosa DM dan sebanyak 225 ribu
orang belum terdiagnosa namun sudah menunjukkan indikasi DM. Kota Bandung sebagai ibu
kota Jawa Barat merupakan kota representatif yang mewakili Jawa Barat dengan jumlah
penduduk terpadat. Di Indonesia, program yang diluncurkan pemerintah untuk mengelola
penyakit DM adalah rnelalui BPJS Kesehatan yaitu Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau
disingkat Prolanis. Program ini mendorong peserta dapat menjalani pola hidup sehat yang
dikelola oleh pasien itu sendiri, dalam hal ini merupakan self-management program. Narnun,
penelusuran awal tim peneliti, diperoleh data bahwa para pasien DM Tipe 2 mengalami berbagai
kendala psikologis dalam menjalani program DM yang dianjurkan Pronalis. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk menggambarkan perilaku pasien Prolanis Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam
menjalani di Kota Bandung.
Tujuan penelitian secara umum untuk mendapat gambaran empirik mengenai perilaku
pasien Prolanis DM dalam menjalani self-management program di Kota Bandung. Secara teori,
data penelitian ini dapat merupakan penarnbahan khasanah kajian Psikologi Kesehatan dengan
membantu menggambarkan perilaku pasien DM dalam menghadapi dan menjalani selfmanagement
programme sebagai upaya mengatasi penyakit yang dialaminya, khususnya di kota
Bandung. Secara praktis, data penelitian ini dapat membantu menjadi dasar intervensi
penanganan psikologis pada pasien DM Tipe 2 yang belum disentuh oleh Prolanis sehingga
pembuat kebijakan dapat menyusun perbaikan penanganan psikologis yang dapat membantu
pengobatan Diabetes Mellitus lebih holistik.
Subjek penelitian adalah 101 pasien yang telah terdiagnosa mengidap penyakit kronis
Diabetes Mellitus Tipe 2 yang telah terdaftar dan mengikuti program yang ditetapkan oleh BPJS
Kesehatan melalui Prolanis di Kola Bandung. Sampel pasien diambil dari Fasilitas Kesehatan
Tingkat 1 (Faskes 1) BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan Prolanis di Kota Bandung yaitu di
7 puskesmas percontohan program Prolanis di kota Bandung yaitu Puskesmas Salam, Puter,
Sukajadi, Garuda, Kopo, Talaga Bodas, dan puskesmas Sukarasa. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan alat ukur angket dan wawancara mengenai perilaku pasien Prolanis Diabetes
Mellitus Tipe 2 dalam menjalani program pola hidup sehat.
Hasil berupa gambaran perilaku pasien yang di gali berdasarkan aspek-aspek perilaku
sehat pasien Diabetes Mellitus yaitu (I )Perilaku dalam mengikuti pemeriksaan medis rutin,
(2)Mengkonsumsi pengobatan yang diberikan dokter, (3) Perawatan luka dan kaki sebagai
pencegahan komplikasi, (4) Pencegahan perilaku merokok, (5) Menjalani pola makan sesuai
anjuran gizi bagi pasien diabetes dan (6) Melakukan pola olahraga serta (7) Poia istirahat yang
tetapkan secara rutin bagi pasien Diabetes Mellitus. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar
dapat dilakukan adalah pemberian treatment holistik pada pasien dalam menjalani SelfManagement
Programme pada Prolanis BPJS Kesehatan Kota Bandung dengan lebih
memberikan penyuluhan yang bersifat konkrit dan aplikatif agar pasien mampu memahami
pentingnya menjaga pola hidup sehat berdasarkan tiap aspeknya.