Abstract. The Indonesian Ulema Council has an important role in religious formation in the community. Because there are still many religious problems that occur, both in urban and rural communities. One of them is the rural community in Cempakamekar Village, Padalarang Sub-District, West Bandung Regency, which has a lack of religious understanding and practices in daily life. Thus, the need for Islamic da'wah is one of them from the Indonesian Ulema Council in the village to guide the community in developing and practicing the teachings of their religion. This study aims to determine the implementation and results of religious coaching by the Indonesian Ulema Village of Cempakamekar Village and the position of the Indonesian Ulema Council in people's lives. The type of research the researchers did was a qualitative research approach that was descriptive analysis. Data collection is done using the method of observation, interviews and documentation. The technical analysis and processing of data uses Matthew and Michael's analysis which consists of three activities, namely data reduction, data presentation and conclusion or verification. The results of this study indicate that there are several implementation of religious guidance by the MUI to the community of Cempakamekar Village which is routinely carried out. Both weekly, monthly and annual activities. The implementation of the training has not been evenly distributed throughout the village, namely only four RWs that have been routinely fostered. This is due to the vastness of the village area which is difficult for MUI administrators to reach, as well as limited time in fostering the community. So that the position of MUI as a government institution and prominent figure of Cempakamekar Village community leaders has not played an optimal and active role in carrying out its duties and functions. Keywords: Role of MUI, Coaching, Religion Abstrak. Majelis Ulama Indonesia memiliki penting dalam pembinaan keagamaan di masyarakat. Dikarenakan masih banyaknya permasalahan-permasalahan keagamaan yang terjadi, baik di masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Salah satunya masyarakat pedesaan di Desa Cempakamekar Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat, yang memiliki pemahaman keagamaan dan praktik dalam kehidupan sehari-hari yang masih kurang. Dengan demikian, perlunya dakwah Islam yakni salah satunya dari lembaga Majelis Ulama Indonesia yang ada di desa tersebut untuk membimbing masyarakat dalam mengembangkan dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan hasil pembinaan keagamaan oleh Majelis Ulama Indonesia Desa Cempakamekar serta kedudukan Majelis Ulama Indonesia dalam kehidupan masyarakat. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis dan pengolahan data menggunakan analisis Matthew dan Michael yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa pelaksanaan pembinaan keagamaan oleh MUI kepada masyarakat Desa Cempakamekar yang dilaksanakan secara rutin. Baik kegiatan mingguan, bulanan dan tahunan. Pelaksanaan pembinaan tersebut belum merata keseluruhan desa, yakni hanya empat Rukun Warga (RW) saja yang dibina secara rutin. Hal ini disebabkan karena faktor luasnya wilayah desa yang sulit untuk dijangkau oleh pengurus MUI, serta keterbatasan waktu dalam membina masyarakat. Sehingga kedudukan MUI sebagai lembaga pemerintah dan tokoh ulama masyarakat Desa Cempakamekar belum berperan dengan optimal dan aktif dalam menjalankan tugas dan fungsinya.Kata Kunci: Peran MUI, Pembinaan,  Keagamaan.