Universitas Islam Bandung Repository

Perlindungan Hak Ekonomi Pemegang Hak Cipta Video Klip dalam Kegiatan Usaha Komersil Rumah Karaoke Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Kasus Inul Vista Melawan Label Musik Nagaswara)

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Nugraha, Rangga
dc.creator Ramli, Tatty Aryani
dc.date 2016-08-09
dc.date.accessioned 2019-09-10T01:29:58Z
dc.date.available 2019-09-10T01:29:58Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/3511
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/20501
dc.description Video klip merupakan objek hak cipta. Pemegang hak cipta video klip mempunyai hak eksklusif pada objek tersebut, yang artinya pemegang hak cipta tersebut satunya yang dapat memonopoli objek tersebut. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta salah satu hak ekonomi pemegang hak cipta adalah melakukan pengumuman dan pendistribusian. Untuk menjamin hak ekonomi pemegang hak cipta atas penggunaan video klip, rumah karaoke harus menggunakan video klip official. Oleh karena itu, perlu adanya perjanjian lisensi antara rumah karaoke dengan LMK yang sudah mendapat kuasa untuk menarik royalti. Pada kenyataanya masih banyak rumah karaoke yang tidak berlisensi, sehingga mekanisme perlindungan hak cipta video klip tidak dapat berjalan sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor HKI.2-OT.03.01-05 Tentang Izin Operasional Lembaga Manajemen Kolektif. Pertimbangan hakim yang menyatakan tindakan rumah karaoke menngunakan video klip yang diunggah dari media sosial youtube sebagai pelanggaran moral tidak berkesusuain dengan ketentuan UUHC. Tindakan  itu lebih tepat sebagai pelanggaran hak ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, tahap penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan, dan untuk menganalisis data menggunakan metode normatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme perlindungan hak ekonomi pemegang hak cipta video klip di dalam rumah karaoke telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, karena pengumuman dan penggandaan karya cipta video klip dalam kegiatan usaha rumah karaoke harus dilakukan melalui perjanjian Lisensi antara Rumah Karaoke dan Lembaga Manajemen Kolektif. Melihat kasus Inul Vista melawan Label Musik Nagaswara, pengumuman video klip bukan official yang diunggah dari youtube merupakan pelanggaran hak ekonomi.Video clip is the object of copyright.Holders of video clip copyright has the exclusive exclusive right in the object, it means the copyright holders is the one who can monopolizes the object .Article 9 paragraph ( 1 ) act no. 28 year 2014 on copyright declare that one of the economic copyright holders is to announcement and distribution. To protect the right of economic copyright holders on the use of video clip, home karaoke should use official video clip .There should have been the license agreement between home karaoke with cml who have got power to draw royalty.In fact there are still many home karaoke who do not licensed, so that mechanism to protect the copyright of video clip not been able to apply in accordance with the act copyright no. 28 year 2014 on copyright and the ministerial decree law and human rights the republic of indonesia no. hki.2-ot.03.01-05 regulation on licenses operational institutions collective management.The consideration of the judge stating the action of home karaoke which use video clip who were uploaded of social media youtube is as a transgression of moral and  it is not in accordance with the provisions of act No. 24 Year 2014 on copyright .it is more suitbale as violation of the economic right.This research adopting juridical normative , to the specifications research used is descriptive analysis , a research phase done to the study literature , and to analyze data uses the method normative qualitative .The results of the study showed that rights protection mechanism economic copyright holders video clip in the house karaoke is in line with act no. 28 year 2014 on copyright , because the doubling of video clip copyright  in business activities of home karaoke should be carried out through the license agreement between home karaoke and institutions collective management .Based on case of inul vista against music label nagaswara, the announcement of  not official video clip who were uploaded from you tube is a violation of the economic right.
dc.description Video klip merupakan objek hak cipta. Pemegang hak cipta video klip mempunyai hak eksklusif pada objek tersebut, yang artinya pemegang hak cipta tersebut satunya yang dapat memonopoli objek tersebut. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta salah satu hak ekonomi pemegang hak cipta adalah melakukan pengumuman dan pendistribusian. Untuk menjamin hak ekonomi pemegang hak cipta atas penggunaan video klip, rumah karaoke harus menggunakan video klip official. Oleh karena itu, perlu adanya perjanjian lisensi antara rumah karaoke dengan LMK yang sudah mendapat kuasa untuk menarik royalti. Pada kenyataanya masih banyak rumah karaoke yang tidak berlisensi, sehingga mekanisme perlindungan hak cipta video klip tidak dapat berjalan sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor HKI.2-OT.03.01-05 Tentang Izin Operasional Lembaga Manajemen Kolektif. Pertimbangan hakim yang menyatakan tindakan rumah karaoke menngunakan video klip yang diunggah dari media sosial youtube sebagai pelanggaran moral tidak berkesusuain dengan ketentuan UUHC. Tindakan  itu lebih tepat sebagai pelanggaran hak ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, tahap penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan, dan untuk menganalisis data menggunakan metode normatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme perlindungan hak ekonomi pemegang hak cipta video klip di dalam rumah karaoke telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, karena pengumuman dan penggandaan karya cipta video klip dalam kegiatan usaha rumah karaoke harus dilakukan melalui perjanjian Lisensi antara Rumah Karaoke dan Lembaga Manajemen Kolektif. Melihat kasus Inul Vista melawan Label Musik Nagaswara, pengumuman video klip bukan official yang diunggah dari youtube merupakan pelanggaran hak ekonomi.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/3511/pdf
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Ilmu Hukum
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 2, No 2, Prosiding Ilmu Hukum (Agustus, 2016); 581-596
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 2, No 2, Prosiding Ilmu Hukum (Agustus, 2016); 581-596
dc.source 2460-643X
dc.subject Proceedings of Law
dc.subject License, LMK, Economic Right, Video Clip
dc.subject Ilmu Hukum
dc.subject Lisensi, LMK, Hak Ekonomi, Video Klip
dc.title Perlindungan Hak Ekonomi Pemegang Hak Cipta Video Klip dalam Kegiatan Usaha Komersil Rumah Karaoke Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Kasus Inul Vista Melawan Label Musik Nagaswara)
dc.title Perlindungan Hak Ekonomi Pemegang Hak Cipta Video Klip dalam Kegiatan Usaha Komersil Rumah Karaoke Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Kasus Inul Vista Melawan Label Musik Nagaswara)
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Normative Yuridical
dc.type yuridis normatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Ilmu Hukum [914]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Hukum

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account