Terms of a product (in this case is meat) is declared halal is by cutting animals in halal certified slaughterhouses. To obtain halal certified slaugtherhouses requirement that must be fulfilled is about location of a slaughterhouses wich regulated in Regulation of Minister of Agriculture Republic of Indonesia Number 13/OT.140/1/2010 and Document of Application of Halal Certificate of Indonesian Council of Ulama. The rules have a difference that regulates the requirements of the location of slaughterhouses, first is cattle slaughterhouses is separated physically from the location of pig slaughterhouses complex or separated by a wall fence with minimum height of three (3) meters to prevent traffic of intercity tools, appliances and products from both slaughterhouses, second is cattle slaughterhouses has a distance at least 5 km from a pig farm. Therefor this study aims to determine the function of Regulation of Minister of Agriculture Republic of Indonesia Number 13/OT.140/1/2010 About the Requirement of Cutting Ruminants and Meat Cutting Plant and Halal Certificate Application Document of Indonesian Council of Ulama for Slaughterhouse with Halal Certificate, and to know the status of halal certificate of slaughterhouse in Ciroyom Animal Slaughterhouse. This reasearch uses normative judicial method with descriptive analitycal reasearch specification. The data for this study are collected from literature and interview. The results are, the regulation of the Minister of Agriculture Republic of Indonesia Number 13/OT.140/1/2012 functions is to obtain permission to establish slaughterhouse, while Halal Certificate Application Document serves as requirement to obtain halal certificate for slaughterhouse. Furthemore, Ciroyom slaughterhouse status already has halal certificate with Number 01021161570316 issued on March 16,2016 and valid until March 15,2018.
Syarat suatu produk (daging) dinyatakan halal adalah dengan memotong hewan di RPH bersertifikat halal. Untuk mendapatkan RPH bersertifikat halal maka syarat yang harus dipenuhi yaitu mengenai lokasi RPH yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 13/OT.140/1/2010 dan Dokumen Permohonan Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia. Aturan tersebut memilki perbedaan yang mengatur mengenai syarat lokasi RPH, pertama RPH sapi Terpisah secara fisik dari lokasi kompleks RPH babi atau dibatasi dengan pagar tembok dengan tinggi minimal 3 (tiga) meter untuk mencegah lalu lintas orang, alat dan produk antar rumah potong, kedua RPH sapi berjarak minimal radius 5 km dari peternakan babi. oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dari Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 13/OT.140/I/2010 Tentang Persyaratan Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Unit Penanganan Daging (Meat Cutting Plant) dan Dokumen Permohonan Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia untuk Rumah Potong Hewan Bersertifikat Halal, dan untuk mengetahui status sertifikat halal rumah potong hewan di Rumah Potong Hewan Ciroyom. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitan ini adalah Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 13/OT.140/I/2010 berfungsi sebagai syarata untuk mendapatkan izin mendirikan RPH, sedangkan Dokumen Permohonan Sertifikat Halal berfungsi sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat halal bagi RPH. Selain itu status RPH Ciroyom telah memiliki sertifikat halal dengan Nomor 01021161570316 yang dikeluarkan pada tanggal 16 Maret 2016 yang berlaku hingga 15 Maret 2018.