Description:
Anak penderita thalasemia mayor terkadang mengalami kejadian yang mengancam kehidupannya. Berbagai kejadian yang mengancam kehidupan anak terjadi selama proses pengobatan yang dilakukannya, hal tersebut menjadi pengalaman traumatis bagi anak dan orang tua. Orang tua merasakan berbagai perasaan-perasaan negatif saat terdapat situasi yang serupa dan mengingatkan pada kejadian traumatis tersebut seperti orang tua merasakan tidak memiliki kekuatan, bingung untuk bertindak, hubungan emosional berubah, ketegangan, kekhawatiran, perasaan bersalah kepada anak dan menyalahkan diri sendiri, sedih, serta kesulitan menjalankan perawatan anak sehari-hari. Kepentingan penelitian in dilakukan karena kondisi perasaan negatif yang dirasakan oleh orang tua dapat berdampak pada perilaku perawatan anak penderita thalassemia mayor. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran compassion fatigue pada orang tua yang memiliki anak penderita thalasemia mayor di POPTI Kota Bandung. Subjek penelitian adalah para orang tua dengan anak thalasemia mayor di POPTI Kota Bandung sebanyak 83 orang. Metoda penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah Compassion Satisfaction/Fatigue Self-Test for Helpers dari Figley (1995) yang diadaptasi oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 2 orang (3%) termasuk kategori CF sangat rendah, 20 orang (24 %) termasuk kategori CF rendah, 31 orang (37 %) termasuk kategori CF menengah, 29 orang (35%) termasuk kategori CF tinggi, dan 1 orang (1 %) termasuk kategori CF sangat tinggi.Anak penderita thalasemia mayor terkadang mengalami kejadian yang mengancam kehidupannya. Berbagai kejadian yang mengancam kehidupan anak terjadi selama proses pengobatan yang dilakukannya, hal tersebut menjadi pengalaman traumatis bagi anak dan orang tua. Orang tua merasakan berbagai perasaan-perasaan negatif saat terdapat situasi yang serupa dan mengingatkan pada kejadian traumatis tersebut seperti orang tua merasakan tidak memiliki kekuatan, bingung untuk bertindak, hubungan emosional berubah, ketegangan, kekhawatiran, perasaan bersalah kepada anak dan menyalahkan diri sendiri, sedih, serta kesulitan menjalankan perawatan anak sehari-hari. Kepentingan penelitian in dilakukan karena kondisi perasaan negatif yang dirasakan oleh orang tua dapat berdampak pada perilaku perawatan anak penderita thalassemia mayor. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran compassion fatigue pada orang tua yang memiliki anak penderita thalasemia mayor di POPTI Kota Bandung. Subjek penelitian adalah para orang tua dengan anak thalasemia mayor di POPTI Kota Bandung sebanyak 83 orang. Metoda penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah Compassion Satisfaction/Fatigue Self-Test for Helpers dari Figley (1995) yang diadaptasi oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 2 orang (3%) termasuk kategori CF sangat rendah, 20 orang (24 %) termasuk kategori CF rendah, 31 orang (37 %) termasuk kategori CF menengah, 29 orang (35%) termasuk kategori CF tinggi, dan 1 orang (1 %) termasuk kategori CF sangat tinggi.