Abstract. PT. Barajaya Alumunium is a home industry company that is still growing well until now. The human resources in that company is really important for the progress of the company so it still can compete with other companies. The employees who work in production section is given a training for six months before they’re doing a fulltime job in the company. Currently, there are some employees who abusing the company’s facilities, not present in the work, come late, do not complete the task on target, even though the employees are given a bonus and not given a penalty. It shows that the employees of PT Barajaya Alumunium has a low motivation. The employee’s motivation can be influenced by leadership. The employees judged the leader of the company is giving less direction on how to finish the tasks and less firmly in complishing the tasks completion. They judged the leader is more oriented towards the closeness between him and the employees. The Purpose of this study is to see how close the relationship between perceptions of the leadership style with work motivation. The hypothesis of this study is, There is a relationship between employee perceptions of leadership style with work motivation on employees in production section of PT.Barajaya Alumunium Bandung. The subjects were 30 employees. Data obtained from this research is nominal data. Data is processed using statistical correlation (contingency C). Based on the statistical calculation the results is the correlation coefficient from the relationship between leadership style with work motivation that is equal to 0.618 with Cmax 707. It shows that there is a high correlation and positive relationship.Keyword: Perception, Leadership, and MotivationAbstrak. PT.Barajaya Alumunium Bandung meruapakan perusahaan profit home industri dan masih berkembang dengan baik sampai saat ini. Sehingga sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan agar tetap dapat bersaing dengan bank lainnya. Karyawan yang bekerja di PT.Barajaya Alumunium Bandung pada bagian produksi di berikan pelatihan selama 6 bulan sebelum mulai bekerja pada perusahaan. Hal tersebut berarti karyawan sudah memilki kemampuan untuk bekerja di perusahaan. Saat ini terdapat karyawan yang menyalahgunakan fasilitas perusahaan, tidak hadir dalam bekerja, datang terlambat, tidak menyelesaikan tugas sesuai target, walaupun karyawan di berikan bonus dan tidak di berikan hukuman. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan memilki motivasi yang rendah. Motivasi karyawan dapat di pengaruhi oleh pemimpinan. Karyawan menilai pimpinan kurang memberikan arahan pada penyelesaian tugas dan kurang tegas dalam tercapainya penyelesaian tugas, pemimpin lebih berorientasi pada kedekatan hubungan dengan karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja. Hipotesis penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pada karyawan bagian produksi PT.Barajaya Alumunium Bandung. Subjek penelitian adalah 30 karyawan. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nominal. Pengolahan data menggunakan statistik korelasi kontingensi C. Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh data bahwa keofisien korelasi hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja yaitu sebesar 0.618 dengan Cmax 707. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi dan hubungan positif.Kata kunci : Persepsi, Kepemimpinan dan Motivasi
PT.Barajaya Alumunium Bandung meruapakan perusahaan profit home industri dan masih berkembang dengan baik sampai saat ini. Sehingga sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan agar tetap dapat bersaing dengan bank lainnya. Karyawan yang bekerja di PT.Barajaya Alumunium Bandung pada bagian produksi di berikan pelatihan selama 6 bulan sebelum mulai bekerja pada perusahaan. Hal tersebut berarti karyawan sudah memilki kemampuan untuk bekerja di perusahaan. Saat ini terdapat karyawan yang menyalahgunakan fasilitas perusahaan, tidak hadir dalam bekerja, datang terlambat, tidak menyelesaikan tugas sesuai target, walaupun karyawan di berikan bonus dan tidak di berikan hukuman. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan memilki motivasi yang rendah. Motivasi karyawan dapat di pengaruhi oleh pemimpinan. Karyawan menilai pimpinan kurang memberikan arahan pada penyelesaian tugas dan kurang tegas dalam tercapainya penyelesaian tugas, pemimpin lebih berorientasi pada kedekatan hubungan dengan karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja. Hipotesis penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pada karyawan bagian produksi PT.Barajaya Alumunium Bandung. Subjek penelitian adalah 30 karyawan. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nominal. Pengolahan data menggunakan statistik korelasi kontingensi C. Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh data bahwa keofisien korelasi hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja yaitu sebesar 0.618 dengan Cmax 707. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi dan hubungan positif.