Description:
Kecelakaan yang menyebabkan kondisi tubuhnya menjadi cacat dapat menyebabkan subjek merasa terpuruk, malu dengan kondisi tubuh sehingga menyebabkan mereka sulit berinteraksi dengan orang lain (Rahayu 2008). Berdasarkan hasil wawancara tehadap subjek diketahui bahwa pada awalnya mereka merasa terpuruk dan menjadi tidak percaya diri, sebagian dari mereka mampu bangkit dari keterpurukan tersebut dan sebagian lainnya tidak mampu. Menurut Benard (2004) salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah dukungan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi subjek tuna daksa karena kecelakaan. Subjek yang menjadi responden adalah subjek tuna daksa yang tergabung di dalam organisasi PPDI Bandung. Metoda penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan responden sebanyak 13 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala psikologi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori dukungan sosial dari Sarafino (2011) dan alat ukur resiliensi dari Benard (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan resiliensi subjek tunadaksa karena kecelakaan (Rs = 0,411), maka semakin tinggi dukungan sosial yang diterima subjek, semakin tinggi resiliensi yang dimiliki subjek.