Abstract. Today, many teenagers tend to choose activities that are fun compared to the demanding discipline. But the election of these activities differ with some students junior-high school in Marching Band Gita Pakuan. Marching Band is an activity that is required to show unity between individuals within a band performance. Marching Band implement semi-military exercise’s, which there are elements of discipline and reward-punishment reception. Tight schedule of activities requires a member to be able to organize themselves in various activities. Bandura mentions Self - Regulated Learning as an effective learning strategies for individuals (Bandura , 1991). Zimmerman & Schunk (1989), Self-Regulated Learning is a specific processes emerged as metacognively, motivationally, and behaviorally active participants in their own learning,. This study aims to determine how the image of Self-Regulated Learning’s members of Marching Band Gita Pakuan. This research is a descriptive study. The results of this study indicate that the Gita Pakuan Marching Band members who have low Self-Regulated Learning’s ability. From 25 respondents, they are indicated 6 respondents (24% of subjects) that have the high Self-Regulated Learning’s ability, and 19 respondents (76% of subjects) have low Self-Regulated Learning’s ability. Marching Band members have lower Self-Regulated Learning’s ability more than the member with highest Self-Regulated Learning’s. Abstrak. Remaja saat ini cenderung memilih kegiatan yang bersifat hiburan dibandingkan dengan yang menuntut kedisiplinan. Namun pemilihan kegiatan tersebut berbeda dengan beberapa siswa-siswa SMP-SMA di Marching Band Gita Pakuan. Marching Band merupakan suatu kegiatan yang diperlukan kesatuan antar individu dalam menampilkan sebuah performa band. Marching Band menerapkan pola latihan semi-militer yang didalamnya terdapat unsur kedisiplinan dan penerimaan reward-punishment. Padatnya jadwal kegiatan menuntut member untuk mampu mengatur diri dalam berbagai kegiatan. Bandura menyebutkan Self-Regulated Learning sebagai strategi belajar yang efektif bagi individu (Bandura, 1991). Zimmerman & Schunk (1989), Self-Regulated Learning merupakan proses spesifik pada siswa dalam mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan pengaruh yang sistematis, berorientasi pada pencapaian tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Self-Regulated Learning pada member Marching Band Gita Pakuan. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa member Marching Band Gita Pakuan yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Dari 25 responden menunjukkan 6 responden (24% subyek) yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang tinggi, dan 19 responden (76% subyek) memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Member Marching Band memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah lebih banyak dibandingkan dengan member yang memiliki Self-Regulated Learning yang tinggi.
Remaja saat ini cenderung memilih kegiatan yang bersifat hiburan dibandingkan dengan yang menuntut kedisiplinan. Namun pemilihan kegiatan tersebut berbeda dengan beberapa siswa-siswa SMP-SMA di Marching Band Gita Pakuan. Marching Band merupakan suatu kegiatan yang diperlukan kesatuan antar individu dalam menampilkan sebuah performa band. Marching Band menerapkan pola latihan semi-militer yang didalamnya terdapat unsur kedisiplinan dan penerimaan reward-punishment. Padatnya jadwal kegiatan menuntut member untuk mampu mengatur diri dalam berbagai kegiatan. Bandura menyebutkan Self-Regulated Learning sebagai strategi belajar yang efektif bagi individu (Bandura, 1991). Zimmerman & Schunk (1989), Self-Regulated Learning merupakan proses spesifik pada siswa dalam mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan pengaruh yang sistematis, berorientasi pada pencapaian tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Self-Regulated Learning pada member Marching Band Gita Pakuan. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa member Marching Band Gita Pakuan yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Dari 25 responden menunjukkan 6 responden (24% subyek) yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang tinggi, dan 19 responden (76% subyek) memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Member Marching Band memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah lebih banyak dibandingkan dengan member yang memiliki Self-Regulated Learning yang tinggi.