Description:
Banyak remaja putri yang menjadi member Herbalife dengan alasan mereka tidak menyukai bentuk tubuh mereka saat ini. Hal tersebut dikarenakan pada saat mulai memasuki masa remaja, seorang wanita akan mengalami peningkatan jaringan lemak yang membuat tubuhnya menjadi semakin jauh dari badan kurus yang ideal. Pandangan negatif para remaja putri tentang tubuh mereka menunjukan bahwa ketidakpuasan terhadap tubuh atau yang disebut body dissatisfaction membuat para remaja melakukan apapun demi membuat tubuh mereka terlihat ideal sehingga ini berujung kepada perilaku diet yang tidak sehat atau perilaku diet di luar anjuran dokter atau ahli gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara body dissatisfaction dengan perilaku diet tidak sehat pada remaja putri yang menjadi member herbalife di Bandung. Subjek dari penelitian ini adalah remaja putri yang menjadi member herbalife di Bandung sebanyak 39 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan sifatnya korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala body dissatisfaction yang mengacu pada aspek-aspek body dissatisfaction yang dikemukakan oleh Rosen & Reiter (1996) dan skala perilaku diet tidak sehat yang mengacu pada aspek-aspek perilaku diet yang dikemukakan oleh Ruderman. Hasil perhitungan korelasi Rank Spearman menunjukan bahwa ada hubungan positif yang cukup erat antara body dissatisfaction dengan perilaku diet tidak sehat remaja putri sebesar rs = 0,408 yang menunjukan bahwa semakin tinggi body dissatisfaction semakin tinggi pula perilaku diet tidak sehat mereka, dan hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 94,8% atau sebanyak 37 orang remaja memiliki body dissatisfaction yang tinggi, sebanyak 97,4% atau sebanyak 38 orang remaja memiliki perilaku diet tidak sehat yang tinggi.