Description:
Abstrak. Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Hal ini disebabkan karena biasanya penderita kanker baru mendapat diagnosis kanker saat kanker telah mencapai stadium III. Keterlambatan dalam pemberian tindakan medis dapat menimbulkan kematian. Keadaan yang tidak terduga inilah yang membuat orang yang didiagnosis kanker merasa stress. Penderita kanker seringkali menyalahkan Tuhan mengapa memberikan penyakit yang sulit untuk disembuhkan kepada mereka. Namun, keadaan yang berbeda ditemukan pada survivor kanker yang tergabung ke dalam Bandung Cancer Society (BCS). Menyalahkan dan menjauhi Tuhan memang terjadi di awal saat mereka mendapatkan diagnosis kanker. Seiring berjalannya waktu, mereka pun menyadari bahwa hanya Tuhan-lah tempat mereka dapat menggantungkan harapan. Perasaan puas dan bahagia atas kehidupan yang dijalani pun dirasakan survivor kanker setelahnya. Survivor kanker menggali potensi dirinya untuk menghadapi segala hambatan yang muncul. Survivor kanker tidak ingin penyakit yang mereka derita menjadi halangan bagi mereka untuk mendapatkan kepuasan akan hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai kesejahteraan psikologis pada survivor kanker. Subjek penelitian berjumlah 9 orang survivor kanker yang tergabung di dalam Bandung Cancer Society (BCS). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur kesejahteraan psikologis dari Carol D. Ryff yang dimodifikasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa dari 9 orang survivor kanker, keseluruhannya memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi.