Description:
Dalam menerima siswa baru diseluruh SMA Negeri diharuskan menerima siswa yang berasal dari jalur afirmasi, termasuk SMAN 9 Bandung. Jalur afirmasi merupakan jalur non – akademik yang disediakan oleh pihak sekolah bagi siswa yang berasal dari golongan kurang mampu sehingga siswa yang diterima melalui jalur ini tidak dibebankan membayar biaya apapun. Setelah menjadi siswa mereka mendapatkan hak yang sama dengan siswa reguler lainnya. Ditemukan fenomena pada siswa afirmasi ini banyak diantara mereka yang cenderung pasif, terlihat tidak berani dan menolak ketika diminta untuk tampil didepan kelas, merasa takut ditertawakan apabila menyampaikan gagasan serta merasa dirinya diabaikan, hal ini mengindikasikan adanya masalah dengan self esteem pada siswa. Sementara itu, disekolah mereka dituntut untuk memenuhi tuntutan yang ada dilingkungan sekolah. Fenomena lain ditunjukkan oleh para siswa afirmasi ini, yaitu mereka sering membolos, datang terlambat, tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, serta kurang mampu menjalin hubungan yang baik dengan guru dan temannya, hal tersebut menunjukkan adanya masalah penyesuaian sosial yang dimiliki siswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara Self Esteem dengan Penyesuaian Sosial di Sekolah pada Siswa Kelas X Jalur Afirmasi SMAN 9 Bandung. Penelitian ini menggunakan studi populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner mengenai Self Esteem (Coopersmith) dan Penyesuaian Sosial di Sekolah (A.Schneider). Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui, terdapat hubungan yang tinggi antara self esteem dengan penyesuaian sosial di sekolah pada siswa kelas 10 Jalur Afirmasi di SMAN 9 Bandung, yaitu rs = 0.787. Artinya, semakin rendah self esteem siswa, maka semakin buruk penyesuaian sosial siswa kelas X jalur afirmasi SMAN 9 Bandung