| dc.contributor |
Fakultas Psikologi |
|
| dc.creator |
Asparkanten, Yussi |
|
| dc.creator |
Eryani, Ria Dewi |
|
| dc.date |
2019-08-09 |
|
| dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/18708 |
|
| dc.description |
Abstract. After completing vocational education at BRSPDSN Wyataguna, the visually impaired must leave the rehabilitation center and apply the skills learned in the workforce later. So to be able to live independently, visually impaired must start thinking about their future related to work or have a clear future orientation. But the fact is that many visually impaired people have not yet decided on the work they will pursue after rehabilitation. That is because of its limitations, so that the blind need help from those around them. The purpose of this study is to determine the contribution of social support to the future orientation of the field of work on the visually impaired. This study uses a population study of 35 low vision visually impaired people with a causality and analysis research method using a simple linear regression test. Future orientation measurement tools used are the Future Orientation Query of Nurmi J-E, Seniger R, & Poole M (1990) which have been adapted into Indonesian by Heda Kalenia (2015). Whereas the social support measuring instrument uses Social Provisions Scaling from Robert Weiss (1974) which has been adapted into Indonesian by M. Sulthon Dzulhilmi (2017). The results showed that social support contributed moderate to the future orientation with R Square 50.6%.Keywords: Social Support, Future Orientation, Visually Impaired Abstrak. Setelah selesai menjalani pendidikan vokasional diBRSPDSN Wyataguna, tunanetra harus meninggalkan balai rehabilitasi dan mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari dalam dunia kerja nanti. Sehingga untuk bisa hidup mandiri, tunanetra harus mulai memikirkan masa depan mereka terkait pekerjaan atau memiliki orientasi masa depan yang jelas. Namun faktanyabanyak tunanetra belum memutuskan pekerjaan yang akan ditekuninya setelah rehabilitasi. Hal tersebut karena keterbatasan yang dimilikinya, sehinggatunanetra membutuhkan bantuan dari orang sekitarnya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kontribusi dukungan sosial terhadap orientasi masa depan bidang pekerjaan pada tunanetra. Penelitian ini menggunakan studi populasi berjumlah 35 tunanetra low vision dengan metode penelitian kausalitasdandianalisis menggunakan Uji regresi linear sederhana. Alat ukur orientasi masa depan yang digunakan adalahFuture Orientation QuetionnaredariNurmi J-E, Seniger R, & Poole M (1990) yangtelah diadaptasi kedalam Bahasa Indonesia oleh Heda Kalenia (2015). Sedangkan alat ukur dukungan sosial menggunakan Social Provisions Scaledari Robert Weiss (1974) yang telah diadaptasi kedalam Bahasa Indonesia oleh M. Sulthon Dzulhilmi (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memberikan kontribusi dengan kategori sedang terhadap orientasi masa depan dengan R Square 50.6 %.Kata Kunci: Dukungan Sosial, Orientasi Masa Depan, Tunanetra |
|
| dc.format |
application/pdf |
|
| dc.language |
eng |
|
| dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/18708/pdf |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/downloadSuppFile/18708/3855 |
|
| dc.rights |
Copyright (c) 2019 Prosiding Psikologi |
|
| dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 5, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2019); 957-964 |
|
| dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 5, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2019); 957-964 |
|
| dc.source |
2460-6448 |
|
| dc.subject |
Psikologi |
|
| dc.subject |
Dukungan Sosial, Orientasi Masa Depan, Tunanetra |
|
| dc.title |
Kontribusi Dukungan Sosial terhadap Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan pada Penyandang Tunanetra |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
| dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
| dc.type |
Kuantitatif |
|