Description:
Siswa atlet basket SMAN 9 Bandung merupakan siswa atlet yang masuk dengan serangkaian tes, agar dapat bersekolah di SMAN 9 Bandung sebagai siswa atlet. Tes yang diberikan berupa tes fisik dan kemampuan sebagai atlet, serta nilai kelulusan dari SMP minimal 75 pada setiap mata pelajarannya. Siswa atlet diharuskan untuk memenuhi tuntutan sebagai siswa dan atlet, sebagai siswa tuntutan akademik yang mereka milikipun sama dengan tuntutan yang dimiliki oleh siswa biasa. Selain itu merekapun dituntut untuk bisa berprestasi sebagai atlet. Selain belajar mereka juga memiliki jadwal latihan yang padat yaitu dalam satu minggu mereka berlatih sebanyak 4 kali. Dengan padatnya kegiatan serta tuntutan yang dimiliki, diperlukannya pengaturan diri untuk memenuhi tuntuan yang mereka miliki, namun siswa atlet masih kesulitan dalam mengatur diri mereka untuk memenuhi tuntutan yang dihadapi. Pengaturan diri atau self regulation sendiri terbagi kedalam tiga fase, yaitu fase fourthough, perforance or volitional control dan fase self reflection, ketiganya memiliki sub aspek yang saling berkaitan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai gambaran self regulation siswa atlet SMAN 9 Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak 35 siswa atlet. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang disusun oleh peneliti berdasarkan konsep teori self regulation menurut BJ.Zimmerman. Alat ukur tersebut memiliki 63 item valid dengan reliabilitas sebesar 0,729. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka didapatkan hasil yaitu sebanyak 21 siswa atlet (60%) memiliki self regulation tinggi dan sebanyak 14 siswa atlet (40%) memiliki self regulation rendah.