Description:
Perilaku sehat belum banyak muncul di masyarakat saat ini. Masih banyaknya masyarakat yang menjalani gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, jarang berolahraga, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, merokok, dan minum minuman keras. Pada penelitian ini salah satu gaya hidup yang tidak sehat yang akan dibahas yaitu mengkonsumsi minuman beralkohol. Berhubungan dengan minuman beralkohol, sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan pengendaranya dibawah pengaruh minuman beralkohol. Oleh karena itu berkendara wajib menjunjung tinggi safety drive salah satunya tidak dalam keadaan mabuk saat berkendaraa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan mana yang paling berkontribusi terhadap intensi berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol pada anggota klub mobil X Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis regresi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 17 responden yang merupakan anggota klub mobil X yang mengkonsumsi minuman beralkohol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner mengenai sikap, norma subjektif, persepsi terhadap kontrol perilaku dan intensi sesuai dengan teori dari Icek Ajzen. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki intensi yang kuat untuk berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol, yaitu sebesar 58%. Kuat dan lemahnya intensi dipengaruhi oleh determinan intensi, yaitu sikap (0,619), norma subjektif (0,636) dan persepsi terhadap kontrol perilaku (0,308). Ketiga determinan intensi ini secara bersama-sama mempengaruhi intensi berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol sebesar 0,898. Sehingga, diperoleh data bahwa determinan yang paling berkontribusi terhadap intensi berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol adalah determinan norma subjektif, dengan koefisien regresi sebesar 0,636. Artinya, persepsi anggota klub mobil X Bandung terhadap tekanan sosial dari significant person untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol merupakan yang paling menentukan kuat atau lemahnya intensi untuk berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol.