dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Rizkita, Anglia |
|
dc.creator |
Coralia, Farida |
|
dc.date |
2016-02-19 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-10T02:18:47Z |
|
dc.date.available |
2019-09-10T02:18:47Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3049 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/21352 |
|
dc.description |
Living in floodland sometimes influence children’s happiness. Generally, problems that appear in floodland are about environment, building, and houses. The over populated environment make it dirty, improper, muddy, mosses are everywhere on the walls, those situations make the children uncomfortable to play around. to find out a clear picture of the children’s happiness is by finding their happiness domains. The most depressing domain can influence children well-being. The domain that depress the children who live in floodland are domain about houses and homes. Those are about house condition, the people who live in the house, the environment around the house, and their toys. This is a descriptive study aimed to describe children well-being domains with 16 of 8 years old children who live in floodland as the sample of research population. The instrument used is a Children Well-being questionnaire contains items about 8 domains of Life Satisfaction based on the theory of Subyektif Well-Being from Diener(2006). The results show that the most dominant domain on 8 years old children is about school, it means that they feel comfortable and consider the school as the second home so they feel safe and happy in the school and interact with their teachers and friends, and finally they can reach desired achievement, and they are happy to clean the school communally after flooding. And the lowest domain is about environment, it means that the children consider the neighborhood can harm and endanger them so they cannot play around the neighborhood, and make them sad to live in floodland. |
|
dc.description |
Tinggal di Dataran Banjir dan menjalani kehidupan sebagai anak yang terbiasa dengan lingkungan banjir suatu kehidupan yang dapat mempengaruhi kebahagiaan anak. Secara umum, permasalahan yang terjadi di lingkungan banjir adalah mengenai lingkungan tempat tinggal anak serta kondisi rumahnya. Lingkungan tempat tinggal anak yang tergolong tempat padat penduduk, membuat kondisi lingkungannya menjadi kumuh, kurang layak, sering becek serta banyak lumut-lumut ditembok membuat anak merasa kurang nyaman untuk bermain di lingkungannya. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kebahagiaan pada anak yang tinggal di daerah banjir dapat diketahui melalui domain-domain kebahagiaan. Domain yang paling mendesak adalah domain yang dapat mempengaruhi well-being anak. Domain yang mendesak pada anak yang tinggal di dataran banjir adalah domain mengenai rumah dan lingkungan tempat tinggal. Yaitu mengenai keadaan rumah, orang-orang yang tinggal bersamanya, serta kondisi lingkungan tempat tinggal mereka termasuk fasilitas bermain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambarandomain Children Well-Being. Subyek dalam penelitian ini adalah anak usia 8 tahun yang tinggal di dataran banjir yang berjumlah 16 subyek. Alat ukur yang digunakan adalah Children Well-being yang berisi item-item mengenai 8 domain Life Satisfaction berdasarkan teori Subyektif Well-Being dari Diener(2006). Data diperoleh dari penyebaran kuisioner secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan pada usia 8 tahun domain yang paling memuaskan yaitu domain mengenai sekolah, artinya anak-anak merasa nyaman dan menganggap bahwa sekolah menjadi rumah kedua mereka, sehingga anak yang merasa aman dan bahagia di sekolah dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan guru-gurunya, sehingga anak mampu mencapai prestasi yang diharapkan, dan anak-anak merasa senang jika sedang bergotong royong membersihkan sekolah mereka pasca terkena banjir. sedangkan domain yang paling kurang memuaskan adalah mengenai lingkungan, artinya anak menganggap kondisi lingkungan dapat membahayakan bagi diri mereka, sehingga anak kurang dapat memuaskan hasrat bermainnya di lingkungan sekitar, sehingga membuat anak sedih berada dilingkungan yang sering terkena banjir. Kata Kunci : Children Well-Being, Dataran Banjir, Anak Usia 8 tahun |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3049/pdf |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 2, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2016); 333-340 |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 2, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2016); 333-340 |
|
dc.source |
2460-6448 |
|
dc.subject |
Proceedings of Psychology |
|
dc.subject |
Children Well-Being, floodland, 8 years old children. |
|
dc.subject |
Psikologi |
|
dc.subject |
Children Well-Being, Dataran Banjir, Anak Usia 8 tahun |
|
dc.title |
A study of Children Well-Being Domains on 8 years old children in floodland Babakan Leuwi Bandung. |
|
dc.title |
Studi Mengenai Domain Children Well-Being pada Anak Usia 8 Tahun yang Tinggal di Daerah Dataran Banjir Babakan Leuwi Bandung |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
qualitative |
|
dc.type |
Kualitatif |
|