Description:
Smart city merupakan suatu program yang diusung oleh Kota Bandung dengan memasukkan teknologi dan informasi terkini guna mempermudah urusan di dalam tata perkotaan. Pada masyarakat Kota Bandung, terdapat persepsi yang positif terhadap program smart city. Menurut Yair Amaichai & Hamburger (2009), persesi merupakan salah satu komponen dari hubungan antara teknologi dengan kesejahteraan. Menurutnya, teknologi tidak membuat seseorang menjadi sejahtera. Akan tetapi, berdasarkan survei awal ditemukan bahwa dengan adanya program smart city, masyarakat Kota Bandung merasa sejahtera secara sosial (social wel-being). Teori yang digunakan ialah teori persepsi dari Robbin (2015) dan teori social well-being dari Keyes (1998). Tujuan dari penelitian ini ialah memperoleh data empirik mengenai hubungan antara persepsi terhadap smart city dengan social well-being. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian korelasional dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dengan jumlah subjek sebanyak 120 orang. Berdasarkan pengolahan data menggunakan uji korelasi Rank Spearman diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.505. Menurut tabel koefisien korelasi, hasil tersebut termasuk dalam kriteria derajat korelasi yang cukup. Artinya terdapat hubungan antara persepsi terhadap smart city dengan social well-being pada masyarakat Kota Bandung.