Description:
Musik jazz memiliki tingkat kesulitan tinggi, ditandai kekhasannya yang menuntut musisi untuk dapat memproduksi nada secara spontan namun tetap memenuhi kaidah yang berlaku. Diperlukan waktu yang lama untuk menguasai teknik dan aturan dalam permainan musik jazz. Selain memiliki kompleksitas tinggi, musisi mengalami kesulitan dalam meraih popularitas karena karya mereka sulit diterima oleh masyarakat secara umum. Meskipun begitu musisi di butterfield jazz society tetap bertahan memainkan musik jazz dan merasa bahwa kesulitan dalam aturan musik jazz adalah sesuatu yang menantang, dan memotivasi musisi untuk bermain secara optimal. Permainan musik jazz menimbulkan perasaan senang, bahagia, dan memberikan kepuasan. Hal yang mereka kemukakan mengindikasikan adanya pengalaman flow yang di rasakan. Pengalaman flow adalah keadaan dimana individu sangat fokus pada aktivitasnya sehingga mereka benar-benar “hanyut” di dalam suatu aktivitas. Pengalaman flow ini terdiri dari 9 dimensi, challenge-skill balance, action-awareness merging, clear goals, unambiguous feedback, concentration on the task at hand, sense of control, loss of self-consciousness, transformation of time, dan autotelic experience. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif dengan subjek sebanyak 12 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Flow State Scale 2 (FSS) yang diadaptasi, hasil penelitian ini didukung oleh hasil wawancara berkaitkan keadaan yang dirasakan. Hasil penelitian menyatakan bahwa 10 dari 12 subjek mengalami flow. Dimensi yang ditemukan tinggi oleh seluruh subjek adalah clear goals. Disarankan bagi musisi yang tidak mengalami flow untuk menyelaraskan kemampuan dengan tingkat kesulitan suatu karya.