Surapati street is a crowded street with motor vehicle drivers that lead it into traffic jam and accident because of traffic rule breakers. According to SatLantas data, there are many infractions done by cars and motors. In a year from November 2014 upto November 2015 there are 1.335 infractions. According to interview and observation result that motor vehicle drivers are sometimes underestimate consequencies impacted by emotional choice of motor vehicle drivers especially in early adult age. This is influenced by personal interst and the traffic condition and situation at that time. Therefore, many motor drivers take risk to do aggressive action that endanger themselves and other drivers. The objective of this study is to obtain empirical data about the correlation between risk taking bahaviour and aggressive driving on motor drivers in early adult age in Surapati street Bandung. The method used is correlational study with 73 drivers who break the traffic rule in Surapati street as the sample. The instrument is constructed based on theory risk taking behaviour (Yates, 1994) and aggressive driving (James & Nahl 2000). The results show that risk taking behaviour variable has a strong negative correlation with aggressive driving variable with the score of 0,746. It means that the lower the risk taking behaviour the higher the aggressive driving done by motor drivers in Surapati street Bandung.
Jalan Surapati merupakan salah satu jalan yang dipenuhi oleh banyak pengemudi kendaraan bemotor sehingga sering terjadi kemacetan dan sering terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar peraturan lalu lintas. Menurut data yang diperoleh dari SatLantas, banyaknya pelanggaran dilakukan oleh kendaraan mobil dan sepeda motor, dalam rentang waktu satu tahun terhitung dari bulan November 2014 sampai dengan bulan November 2015 terdapat 1.335 pelanggaran. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti mendapatkan suatu temuan bahwa pengemudi kendaraan bermotor tidak jarang mengabaikan konsekuensi-konsekuensi yang dipengaruhi oleh hasil pilihan secara emosional yang dapat dimanfaatkan oleh pengemudi kendaraan bermotor tersebut terutama usia dewasa awal, hal ini dipicu oleh kepentingan pribadi dan juga situasi dan kondisi lalu lintas pada saat itu sehingga banyak pengemudi kendaraan bermotor mengambil risiko yang memunculkan tindakan agresif yang dapat membahayakan diri termasuk pengemudi kendaraan bermotor lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai seberapa erat hubungan risk taking behavior dengan aggressive driving pada pengemudi kendaraan bermotor di jalan Surapati kota Bandung usia dewasa awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi dengan jumlah subjek 73 pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar peraturan lalu lintas di jalan Surapati. Pengambilan data menggunakan alat ukur yang dikonstruksikan peneliti berdasarkan teori risk taking behavior (Yates, 1994) dan aggressive driving (James & Nahl, 2000). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel risk taking behavior mempunyai hubungan yang negatif dan tergolong erat dengan variabel aggressive driving dengan nilai korelasi 0,746, artinya makin rendah risk taking behavior maka semakin tinggi aggressive driving yang dilakukan pengemudi kendaraan bermotor di jalan Surapati kota Bandung.