Description:
Abstract. SLB C is a school devoted to children with intellectual disabilities. Not all SLB teachers have special educational backgrounds. With the number of SLB teachers who are still very less when compared to the number of students with special needs in the city of Bandung and with the burden that teachers have in teaching, teachers continue to show gratitude behavior, appreciate the kindness of others, display positive emotions, think positively and still feel happy. This phenomenon leads researchers to the purpose of the study to see how much influence gratitude has on well-being in SLB C teachers in Bandung. the method used by researchers is the causality research method with a quantitative approach. The gratitude measuring instrument used is the Gratitude Questionnaire-six item (GQ-6) measurement tool. This measuring instrument was developed by Michael E. McCullough, Robert A. Emmons, and Jo-AnnTsang in 2001. The measuring instrument used to measure well-being is The Workplace PERMA Profiler from Butler and Kern (2015). The data used are interval data and use simple regression analysis techniques with a sample size of 73 SLB C teachers in Bandung. The results of this study found that gratitude has an influence on positive emotion engagement, relationship, meaning and achievement.Keywords: Gratitude, Well-being, Teacher.Abstrak. SLB C merupakan sekolah yang dikhususkan bagi anak dengan tunagrahita. Tidak semua guru SLB memiliki latar belakang pendidikan luar biasa. Dengan jumlah guru SLB yang masih sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah siswa berkebutuhan khusus di Kota Bandung dan dengan beban yang dimiliki guru dalam mengajar, guru tetap memperlihatkan perilaku bersyukur, menghargai kebaikan orang lain, menampilkan emosi positif, berfikir postif dan tetap merasa bahagia. Fenomena ini mengantar peneliti pada tujuan penelitian untuk melihat seberapa besar pengaruh gratitude terhadap well-being pada guru SLB C di Kota Bandung. metode yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian kausalitas denga pendekatan kuantitatif. Alat ukur gratitude yang digunakan adalah alat ukur The Gratitude Questionnaire-six item (GQ-6). Alat ukur ini dikembangkan oleh Michael E. McCullough, Robert A. Emmons, dan Jo-AnnTsang tahun 2001. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur well-being adalah The Workplace PERMA Profiler dari Butler dan Kern (2015). Data yang digunakan merupakan data interval dan menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 73 guru SLB C di Kota Bandung. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa gratitude memberikan pengaruh terhadap positive emotion engagement, relationship, meaning dan achievement.Kata Kunci: Gratitude, Well-being, Guru.