Abstract. Skateboarding as an extreme sport, contains a high risk of injuries. Still, there are 12 skateboarders in Pasopati Under The Bridge Community Bandung who have been active in skateboarding more than 4 years and have been injured, both minor, and major. Injuries and frustration that they felt when they cannot master the tricks didn't make them quit skateboarding even though many of their friends quit skateboarding because of it. These 12 skateboarders feel that skateboarding is challenging, but they feel that they have ability to overcome those challenges. They also feel that time seems altered when they are doing this skateboarding activity. They also feel that skateboarding activity give them a great pleasure. Things that they describe about skateboarding indicating the flow experience. Flow experience is a condition where individual really focused in their activity so that they can "dissolved" in it. This flowexperience consists of 9 dimension, challenge-skill balance, action-awareness merging, clear goals, unambiguous feedback, concentration on the task at hand, sense of control, loss of self-consciousness, transformation of time, and autotelic experience. This flow experience can make skateboarder happier. by experiencing flow, their skill can also improved. This research used descriptive study method with 12 skateboarders as a subject. The measuring instrument used in this research is Flow State Scale. 11 of 12 subjects in this research experienced flow. 7 of those 11 experienced intense flow experience by experiencing all of 9 dimensions, the other 4 experienced flow by experiencing 8 of 9 dimensions, and the other 1 experienced worry by experiencing 4 of 9 dimensions. Dimension that experienced by all of the subjects are clear goals, unambiguous feedback, and transformation of time. From this research, the suggestion that can be given to the subjects is to make them experiencing flow, they have to start the activity by doing the tricks that match their skills, and then increase the challenge gradually along with the improvement of their skills. Furthermore they have to concentrate on their activity to feel all of the 9 dimensions.Abstrak. Skateboarding sebagai suatu olah raga ekstrim, memiliki resiko cedera yang tinggi. Walaupun demikian, terdapat 12 orang skateboarder di komunitas Pasopati Under The Bridge Bandung yang telah aktif lebih dari 4 tahun dan beberapa kali pernah mengalami cedera, baik ringan, maupun serius. Cedera dan perasaan frustrasi karena tidak kunjung berhasil menguasai trik tidak membuat mereka berhenti melakukan kegiatan skateboarding walaupun banyak teman-teman mereka yang menyerah dan meninggalkan kegiatan skateboarding akibat hal tersebut. Mereka merasa bahwa kegiatan skateboarding ini adalah sesuatu yang menantang, walaupun demikian mereka merasa mampu menguasai tantangan-tantangan tersebut. Selain itu mereka juga merasa bahwa waktu seolah-olah berjalan tidak seperti biasanya selama melakukan kegiatan skateboarding. Menurut mereka kegiatan skateboarding ini memberikan perasaan nikmat yang luar biasa. Hal yang mereka kemukakan tersebut mengindikasikan adanya pengalaman flow. Pengalaman flow adalah keadaan dimana individu sangat fokus pada aktivitasnya sehingga mereka benar-benar “hanyut” di dalam aktivitasnya tersebut. Pengalaman flow ini terdiri dari 9 dimensi, challenge-skill balance, action-awareness merging, clear goals, unambiguous feedback, concentration on the task at hand, sense of control, loss of self-consciousness, transformation of time, dan autotelic experience. Pengalaman flow ini dapat membuat skateboarder lebih bahagia, selain itu dengan mengalami pengalaman flow ini peningkatan skill dapat terjadi pada diri mereka. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif dengan subjek berjumlah 12 orang skateboarder. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Flow State Scale (FSS). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 11 dari 12 subjek mengalami flow. Tujuh orang diantaranya mengalami pengalaman flow yang intens dengan mengalami seluruh dimensi, empat lainnya mengalami delapan dari sembilan dimensi pengalaman flow, dan satu orang mengalami worry dengan mengalami empat dari sembilan dimensi. Dimensi yang seluruhnya dialami oleh subjek adalah clear goals, unambiguous feedback, dan transformation of time. Dari penelitian ini, saran yang dapat diberikan bagi para subjek adalah untuk menumbuhkan pengalaman flow subjek harus memulai aktivitas dengan melakukan tantangan yang sesuai dengan kemampuannya, kemudian meningkatkan tingkat kesulitan tantangan secara bertahap seiring dengan meningkatnya kemampuan. Selain itu dalam melakukan aktivitasnya individu harus fokus agar dimensi-dimensi lainnya juga dapat ikut muncul.
Skateboarding sebagai suatu olah raga ekstrim, memiliki resiko cedera yang tinggi. Walaupun demikian, terdapat 12 orang skateboarder di komunitas Pasopati Under The Bridge Bandung yang telah aktif lebih dari 4 tahun dan beberapa kali pernah mengalami cedera, baik ringan, maupun serius. Cedera dan perasaan frustrasi karena tidak kunjung berhasil menguasai trik tidak membuat mereka berhenti melakukan kegiatan skateboarding walaupun banyak teman-teman mereka yang menyerah dan meninggalkan kegiatan skateboarding akibat hal tersebut. Mereka merasa bahwa kegiatan skateboarding ini adalah sesuatu yang menantang, walaupun demikian mereka merasa mampu menguasai tantangan-tantangan tersebut. Selain itu mereka juga merasa bahwa waktu seolah-olah berjalan tidak seperti biasanya selama melakukan kegiatan skateboarding. Menurut mereka kegiatan skateboarding ini memberikan perasaan nikmat yang luar biasa. Hal yang mereka kemukakan tersebut mengindikasikan adanya pengalaman flow. Pengalaman flow adalah keadaan dimana individu sangat fokus pada aktivitasnya sehingga mereka benar-benar “hanyut” di dalam aktivitasnya tersebut. Pengalaman flow ini terdiri dari 9 dimensi, challenge-skill balance, action-awareness merging, clear goals, unambiguous feedback, concentration on the task at hand, sense of control, loss of self-consciousness, transformation of time, dan autotelic experience. Pengalaman flow ini dapat membuat skateboarder lebih bahagia, selain itu dengan mengalami pengalaman flow ini peningkatan skill dapat terjadi pada diri mereka. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif dengan subjek berjumlah 12 orang skateboarder. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Flow State Scale (FSS). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 11 dari 12 subjek mengalami flow. Tujuh orang diantaranya mengalami pengalaman flow yang intens dengan mengalami seluruh dimensi, empat lainnya mengalami delapan dari sembilan dimensi pengalaman flow, dan satu orang mengalami worry dengan mengalami empat dari sembilan dimensi. Dimensi yang seluruhnya dialami oleh subjek adalah clear goals, unambiguous feedback, dan transformation of time. Dari penelitian ini, saran yang dapat diberikan bagi para subjek adalah untuk menumbuhkan pengalaman flow subjek harus memulai aktivitas dengan melakukan tantangan yang sesuai dengan kemampuannya, kemudian meningkatkan tingkat kesulitan tantangan secara bertahap seiring dengan meningkatnya kemampuan. Selain itu dalam melakukan aktivitasnya individu harus fokus agar dimensi-dimensi lainnya juga dapat ikut muncul.