Description:
Abstract. People comithing in religion convertion ussually have some problems some of them get some support by join in mualaf comunity. But not all of them feel well-being. They still feel anxiety and discomfort. The purpose of this study is to know if ther is relationship between Social Support and Subjective Well-Being in the mualaf comunity in Bandung. The method was correlational with snowball sampling technque using 29 converted in less than a year. The instrumen is questionnaire based on the theory of Social Support by Sarafino and Subjective Well-Being (SPANE and SWLS) by Diener. The results showed: (1) High positive correlational (r=768) between Social Support and Subjective Well-Being Cognitive aspect. (2) High positive correlational (r=764) between Social Support and Subjective Well-Being of Positive Affect. (3) Negative correlational (r=-0,637) between Social Support and Subjective Well-Being of Negative Affect.Keywords: Social Support, converts, Subjective Well-BeingAbstrak. Orang-orang yang menjadi mualaf biasanya memiliki beberapa masalah, beberapa dari mereka mendapatkan dukungan dengan bergabung dalam komunitas mualaf, tetapi tidak semua dari mereka merasa well-being. Mereka masih merasakan kecemasan dan ketidaknyamanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan anatara Dukungan Sosial dengan Subjective Well-Being dalam komunitas mualaf di Bandung. Metode yang digunakan yaitu korelastional dengan teknik pengambilan sampel snowball menggunakan 29 orang yang berpindah agama dalam waktu kurang dari setahun. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berdasarkan teori Dukungan Sosial oleh Sarafino dan Subjective Well-Being (SPANE dan SWLS) oleh Diener. Hasil penelitian menunjukan: (1) Terdapat korelasi positif yang tinggi (r=768) antara Dukungan Sosial dan Subjective Well-Being aspek Kognitif. (2)Terdapat korelasi positif yang tinggi (r=764) antara Dukungan Sosial dengan Subjective Well-Being Afek Positif. (3) Terdapat korelasi negatif (r=-637) antara Dukungan Sosial dan Subjective Well-Being Afek Negatif.Kata kunci: Dukungan Sosial, mualaf, Subjective Well-Being