Description:
Ibu Tunggal adalah wanita yang ditinggalkan pasangan hidupnya karena bercerai atau meninggal dunia. Menjadi seorang Ibu Tunggal pada usia paruh baya bukanlah hal yang mudah, karena mereka harus menyelesaikan semua persoalan yang ada seorang diri, terutama lingkungan yang masih memiliki pandangan negatif status Ibu Tunggal yang bercerai. Hal ini membuat Ibu Tunggal merasa tertekan dalam menjalani kehidupannya. Keadaan psikologis ini membuat para Ibu Tunggal memilih untuk lebih menerima pengalaman tersebut secara lebih positif dan memfokuskan diri masa depan. Pengalaman tersebut dapat mempengaruhi keadaan Psychological Well-Being. Psychological Well-Being berkenaan dengan kemampuan mengenali serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menghadapi tantangan dalam hidup (Ryff, 1989). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang Psychological Well-Being pada Ibu Tunggal usia dewasa madya di Komunitas Mayang Arum Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek penelitian berjumlah 10 orang. Alat ukur yang digunakan adalah RSPWB yang disusun oleh Ryff. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 dari 10 orang subjek telah mencapai kondisi psychological well being. 3 orang subjek belum mampu mencapai kondisi psychological well being. Dimensi Positive Relation with Other penggerak utama dalam tercapainya Psychological Well-Being Pada Ibu Tunggal di Komunitas mayang Arum.