Description:
Kondisi wilayah yang padat dapat memberikan efek negatif pada individu yang menempatinya, salah satunya adalah crowding stress. Hal tersebut salah satunya terjadi pada remaja yang merasakan stres akibat kesesakan dari kepadatan yang tinggi di Kelurahan Tamansari Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran crowding stress pada remaja (15-19 tahun) di kelurahan Tamansari Bandung. Teknik sampel yang digunakan yaitu cluster sampling. Sampel yang didapat yaitu sebanyak 100 responden. Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner yang disusun menggunakan teori social-spatial crowding stress (Loo, 1975). Selain itu penelitian ini mengukur respon stres dan coping stress untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai crowding stress yang terjadi. Berdasarkan pengolahan data menggunakan analisis deskriptif dengan statistik presentase dan distribusi frekuensi, diperoleh data yang menunjukkan bahwa secara umum remaja mengalami crowding stress tinggi sebanyak 74 orang (74%) dan 26 orang (26 %) yang mengalami crowding stress sedang. Adapun situasi yang membuat mereka merasa tidak nyaman adalah kondisi spasial sehingga cenderung mengalami spatial crowding stress. Respon stres yang dominan adalah respon emosi. Kemudian, strategi yang dominan digunakan untuk mengurangi dan meghilangkan tekanan tersebut yaitu emotion focused coping dalam bentuk escape/avoidance.