Description:
Abstract. According to Safari (2005) caring for children with developmental disorders makes it difficult for parents to accept their child's condition, causing negative emotions, such as sadness, anxiety, rejecting the situation, fear, shame and anger. Under these circumstances make it difficult for parents to have a good relationship with their children. At Rumah Hasanah Bandung there are mothers with autistic children who feel these negative emotions. Because the awareness of parents with negative emotions can affect a child's development, they make efforts to improve relationships with their children, increase understanding to care for their children, follow the programs provided by the school. This is an indication of mindful parenting. Duncan (2015) said mindful parenting is a cognitive-affective quality that occurs in parents during interacting with children. Mindful parenting can be interpreted as parental awareness in giving attention, aiming and not giving a label or negative assessment of each child's experience. According to Stacey McCAfrey in 2015 mindful parenting has 2 aspects, namely parental self-efficacy and being in the moment with child. The subjects of this study were 15 mothers who have autistic children in Rumah Hasanah Bandung. Researchers used descriptive research, using questionnaires to obtain data. The questionnaire used was the development version of MIPQ (Mindfulness in Parenting Questionnaire) conducted by Stacey McCafrey (2015), which had 28 items. The results showed 11 mothers with high mindful parenting scores, which means having full awareness in caring for their children with influencing factors based on demographic data, namely education. It is recommended for further researchers to reconstruct the MIPQ measurement tool tailored to the needs of children with autism.Keywords: Mindful Parenting, Mothers Who Have Autistic Children, Autistic. Abstrak. Menurut Safari (2005) mengasuh anak dengan gangguan perkembangan membuat orang tua sulit menerima keadaan anaknya, menimbulkan emosi - emosi negatif, seperti sedih, cemas, menolak keadaan, takut, malu dan marah. Dengan keadaan tersebut membuat orang tua sulit untuk memiliki hubungan yang baik degan anaknya. Di Rumah Hasanah Bandung terdapat ibu - ibu dengan anak autis yang merasakan emosi negatif tersebut. Karena adanya kesadaran orang tua dengan emosi negatif dapat mempengaruhi perkembangan anak, mereka melakukan upaya yaitu memperbaiki hubungan dengan anaknya, meningkatkan pemahaman untuk mengasuh anaknya, mengikuti program yang disediakan oleh sekolah. Hal tersebut merupakan indikasi dari mindful parenting. Duncan (2015) mengatakan mindful parenting adalah sebagai kualitas kognitif-afektif yang terjadi pada orang tua selama berinteraksi dengan anak. Mindful parenting dapat diartikan sebagai kesadaran orang tua dalam memberikan perhatian, bertujuan dan tidak memberikan label atau penilaian negatif dari setiap pengalaman anak. Menurut Stacey McCAfrey tahun 2015 mindful Parenting memiliki 2 aspek yaitu parental self-efficacy dan being in the moment with child. Subjek penelitian ini adalah 15 orang ibu yang memiliki anak autis di Rumah Hasanah Bandung. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif, menggunakan kuisisoner untuk memperoleh data. Kuisioner yang digunakan adalah MIPQ (Mindfulness in Parenting Questionnaire) versi pengembangan dilakukan oleh Stacey McCafrey (2015), yang memiliki 28 item. Hasil menunjukkan 11 ibu dengan skor mindful parenting yang tinggi yang artinya memiliki kesadaran penuh dalam mengasuh anaknya dengan faktor yang mempengaruhi berdasarkan data demografi yaitu pendidikan. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk merekonstruksi alat ukur MIPQ disesuaikan dengan kebutuhan anak autis. Kata Kunci: Mindful Parenting, Ibu yang Memiliki Anak Autis, Autis.