Description:
Fenomena dalam penelitian ini adalah adanya kesulitan yang mahasiswa hadapi dan mereka meyakini hal tersebut berasal dari diri mereka sendiri. Mereka tidak yakin jika dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester. Mereka mengatakan bahwa adanya keraguan dalam diri mereka untuk memahami konsep teori agar dapat menciptakan game yang bermanfaat,serta sering kali mereka menyerah ketika mengalami hambatan dan hal tersebut membuat mereka menunda tugas sehingga tidak dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester. Albert Bandura (1997) mendefinisikan self efficacy sebagai keyakinan mengenai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan unutk mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Sedangkan prokrastinasi penyelesaian skripsi menurut Schouwenburg (ferrari et al.,1995) adalah seberapa sering tingkat penundaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penyelesaian skripsi. Dalam penelitian ini terdapat 41 responden angkatan 2010-2012 yang sedang mengontrak skripsi lebih dari satu semester. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi.Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh nilai korelasi antara self Efficacy dan prokrastinasi sebesar -0.610 dengan nilai signifikansi 0.000. Hal ini menunjukkan semakin rendah self efficacy maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi. Dimensi level self efficacy dengan prokastinasi terdapat koefisien korelasi -0,390 artinya terdapat hubungan negatif dan rendah antara dimensi level dengan prokastinasi. Pada dimensi generality dengan prokastinasi terdapat koefisien korelasi -0,590 artinya terdapat hubungan negatif dan sedang antara generality dengan prokastinasi. Pada dimensi strength dengan prokastinasi terdapat koefisien korelasi -0,499 artinya terdapat hubungan negatif dan sedang antara strength dan prokastinasi.