Description:
Penderita diabetes melitus mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya. Pola hidup yang berubah antara lain olahraga yang harus dilakukan secara rutin, makan sesuai dengan aturan gizi dan waktu yang teratur, melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara rutin, dan pola istirahat yang harus diatur. Berdasarkan hasil survey, perubahan-perubahan tersebut menjadi tekanan psikologis bagi para penderita saat awal didiagnosa menderita diabetes melitus tipe II. Ketika mengalami tekanan psikologis, terdapat penderita diabetes melitus tipe II memaknakan suami memberikan dukungan dan ada yang memaknakan suami tidak memberikan dukungan kepada dirinya. Dengan berbagai pemaknaan yang berbeda terhadap dukungan suami, terdapat penderita yang diindikasikan memiliki psychological well being yang tinggi dan psychological well being yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai seberapa erat hubungan antara persepsi terhadap dukungan suami dengan psychological well being pada wanita penderita diabetes melitus tipe II usia dewasa madya di RSUD Al Ihsan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional dengan jumlah responden sebanyak 30 wanita penderita diabetes melitus tipe II usia dewasa madya di RSUD Al Ihsan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berdasarkan teori dukungan sosial yang dikembangkan oleh Sarafino & Smith (2011) dan psychological well being yang dikembangkan oleh Ryff (1989). Data yang diperoleh diolah dengan perhitungan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rs=0,399 dan ρ=0,014 yang artinya terdapat hubungan positif yang signifikan dengan derajat korelasi yang rendah.