Firmundia, Aulia Meytriasari; Nugrahawati, Eni N.
Description:
Ketika lansia harus beradaptasi dengan kondisinya yang mengalami kemunduran baik secara fisik maupun psikis, lansia memiliki tanggung jawab lain sebagai orang tua pengganti bagi cucunya. Kondisi ini dikarenakan kedua orang tua yang bekerja, kesulitan ekonomi, atau karena orang tua yang sakit atau meninggal. Penyesuaian diri lansia berjenis kelamin perempuan atau nenek, untuk kembali berperan menjadi orang tua akan memiliki dampak yang berbeda-beda jika dilihat dari latar belakang budaya. Kondisi tersebut dinilai positif dan negatif oleh nenek melihat dari kondisi psikis, fisik, sosial, dan ekonominya. Terdapat nenek yang merasa tidak puas dengan hidupnya dan merasakan emosi negatif yang lebih sering. Sedangkan nenek yang menilai positif, lebih merasa puas dan merasakan emosi positif yang lebih sering. Hal tersebut berkaitan dengan subjective well-being dari nenek tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran kondisi subjective well-being pada nenek bersuku Sunda di Kecamatan Coblong. Subjek penelitian ini berjumlah 65 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Satisfication with Life Scale (1985) dan Scale of Positive and Negative Experience (2009) dari Diener. Hasil yang diperoleh adalah sebagian besar subjek (72%) memiliki tingkat subjective well-being yang tinggi, dengan dimensi kognitif (85%), afek positif (86%), dan afek negatif (11%). Artinya, nenek bersuku Sunda yang mengasuh cucu merasa puas dengan hidupnya dan dapat mengendalikan perasaan negatif dalam kehidupannya.