Description:
Wanita di Indonesia lebih banyak terserang kanker payudara dibandingkan dengan negara lainnya. Salah satu jenis pengobatan kanker adalah dengan cara mastektomi. Mastektomi adalah pengobatan kanker payudara dengan cara mengangkat seluruh jaringan payudara. Sebelum memutuskan untuk melakukan mastektomi penderita mengalami keadaan dimana penderita mengalami konflik dengan segera melakukan mastektomi, dan bagaimana hubungan dengan suaminya. Pasca mastektomi dan kehilangan payudara membuat wanita memunculkan beragam reaksi. Reaksi awal umumnya bersifat negatif. Namun, emosi negatif tersebut dapat berubah menjadi emosi positif yang membuat individu bisa menentukan langkah yang positif pula. PTG adalah pengalaman berupa perubahan positif yang terjadi sebagai hasil dari perjuangan seseorang dalam menghadapi tantangan krisis kehidupan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya PTG pada penyandang kanker payudara yang sudah menjalani mastektomi di BCS. Metoda yang di gunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan sampel berjumlah 12 orang dari 20 populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner Post Traumatic Growth Inventory (PTGI) dari Tadeschi dan Calhoun yang telah diadaptasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa dari 12 subjek yang diteliti keseluruhannya memiliki PTG yang tinggi. Faktor-faktor dari Post Traumatic Growth yaitu, penghargaan terhadap hidup, hubungan dengan orang lain, kekuatan dalam diri, kemungkinan baru, dan perkembangan spiritual yang keseluruhannya tinggi.