Abstract. A student has the ultimate goal being a bachelor with the best results and being able to become a successful person. College students faced various situations during their college time, and the difficulties differ from what they faced in high school. As a final semester student of Psychology, faced with many difficulties and academic demands can cause stress. Their efforts in dealing with all demands named Coping Strategy. All academic demands are considered to be the difficulties by the final student. Their ability to deal with all difficulties and assume that such difficulty can be passed is called the Adversity Quotient. The purpose of this study is to find out how closely the relationship between Adversity Quotient with Effectiveness of Coping Strategy on psychology students 2014 at Unisba. The method used is correlation with the number of respondents as many as 51 people. Data collection using a measuring tool constructed by researchers based on the theory of Paul G. Stoltz (2000) to measure Adversity Quotient and based on the concept Lazarus & Folkman (1984) to measure Coping Strategy. Data processing using Rank Spearman with the result of research showed significant positive correlation between adversity quotient with coping strategy (rs = 0,927) that means higher adversity quotient then more effective coping strategy they used.Keywords: Adversity Quotient, Coping Strategy, Stress, Students Abstrak. Seorang mahasiswa memiliki tujuan akhir yaitu lulus tepat waktu dengan hasil terbaik dan mampu menjadi seseorang yang sukses. Mahasiswa menghadapi berbagai situasi selama menempuh pendidikan di universitas, dimana kesulitan-kesulitan tersebut berbeda dengan apa yang mereka hadapi di sekolah menengah atas. Sebagai mahasiswa Psikologi semester akhir, dihadapkan dengan banyak kesulitan dan tuntutan akademik yang mampu menimbulkan stress. Upayanya dalam menghadapi segala tuntutan merupakan Coping Strategy. Segala tuntutan akademik juga, dianggap sebagai kesulitan yang harus dihadapi mahasiswa tingkat akhir. Kemampuan mereka dalam menghadapi segala kesulitan dan menganggap bahwa kesulitan tersebut dapat mereka lalui disebut dengan Adversity Quotient. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara Adversity Quotient dengan Efektivitas Coping Strategy pada mahasiswa psikologi 2014 di Unisba. Metode yang digunakan adalah korelasional dengan jumlah responden sebanyak 51 orang. Pengambilan data menggunakan alat ukur yang dikonstruksi oleh peneliti berdasarkan teori dari Paul G. Stoltz (2000) untuk mengukur Adversity Quotient dan berdasarkan konsep Lazarus & Folkman (1984) untuk mengukur Coping Strategy. Pengolahan data menggunakan Rank Spearman dengan hasil penelitian menunjukkan keeratan yang signifikan antara adversity quotient dengan coping strategy, nilai (rs=0,927) artinya semakin tinggi adversity quotient maka semakin efektif coping strategy yang digunakan.Kata Kunci: Adversity Quotient, Coping Strategy, Stress, Mahasiswa
Abstrak. Seorang mahasiswa memiliki tujuan akhir yaitu lulus tepat waktu dengan hasil terbaik dan mampu menjadi seseorang yang sukses. Mahasiswa menghadapi berbagai situasi selama menempuh pendidikan di universitas, dimana kesulitan-kesulitan tersebut berbeda dengan apa yang mereka hadapi di sekolah menengah atas. Sebagai mahasiswa Psikologi semester akhir, dihadapkan dengan banyak kesulitan dan tuntutan akademik yang mampu menimbulkan stress. Upayanya dalam menghadapi segala tuntutan merupakan Coping Strategy. Segala tuntutan akademik juga, dianggap sebagai kesulitan yang harus dihadapi mahasiswa tingkat akhir. Kemampuan mereka dalam menghadapi segala kesulitan dan menganggap bahwa kesulitan tersebut dapat mereka lalui disebut dengan Adversity Quotient. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara Adversity Quotient dengan Efektivitas Coping Strategy pada mahasiswa psikologi 2014 di Unisba. Metode yang digunakan adalah korelasional dengan jumlah responden sebanyak 51 orang. Pengambilan data menggunakan alat ukur yang dikonstruksi oleh peneliti berdasarkan teori dari Paul G. Stoltz (2000) untuk mengukur Adversity Quotient dan berdasarkan konsep Lazarus & Folkman (1984) untuk mengukur Coping Strategy. Pengolahan data menggunakan Rank Spearman dengan hasil penelitian menunjukkan keeratan yang signifikan antara adversity quotient dengan coping strategy, nilai (rs=0,927) artinya semakin tinggi adversity quotient maka semakin efektif coping strategy yang digunakan.Kata Kunci: Adversity Quotient, Coping Strategy, Stress, Mahasiswa