Control diagram of standard deviation σ is one of variable control diagrams used to control dispersion process. This control diagram is built by the assumption that the data is in normal distribution with the minimum μ and variants σ2. In phase I, control diagram of standard deviation formed by standard deviation predicted by the data taken during K period when each of them is n-size. There are 3 predictors of standard deviation based on , and . If there is a outlier data, the standard deviation predictors can be unbalanced, so the power of control diagram of standard deviation becomes bad. This research describes control diagram of standard deviation phase I that has the quality of Robust with its function to filter the data, so standard deviation predictor can be obtained by the method of dan . The result of robust predictor on phase I used to control process of next phase (phase II). This method is implemented on power data of thread in PT. World Yamatex Spinning Mills II Karawang regency. The results show that the predictor is bigger than .
MA X Kabupaten Bandung merupakan sekolah berlandaskan Islam yang berkualitas di Kabupaten Bandung. Pada kenyataannya, tidak semua siswanya mencerminkan perilaku sesuai dengan ajaran agama secara konsisten. Mereka pada dasarnya percaya kepada Rukun Iman dan Rukun Islam, namun mereka jarang shalat, sering berbohong, juga sering membolos kegiatan keagamaan di sekolah. Mereka pun jarang mencari tahu informasi tentang agama Islam. Lebih lanjut lagi, teman sebaya berperan memperkuat dan mempertahankan perilaku yang buruk. Teman sebaya dijadikan contoh dalam berperilaku, membujuk dan mengkritik, juga menjadi pembanding dalam perilaku beragama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara persepsi terhadap peran teman sebaya dengan religiusitas siswa MA X Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan pada 49 orang siswa. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner peran teman sebaya yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori Shaffer (2009). Religiusitas diukur menggunakan The Centrality of Religiosity Scale (CRS) yang dikonstruksikan oleh Huber & Huber (2012) dan diterjemahkan oleh peneliti ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman diperoleh rs sebesar -0,6,1 yaitu memiliki korelasi tinggi. Artinya, semakin siswa mempersepsi peran teman sebaya yang mengarah pada perilaku buruk sebagai hal yang wajar, maka semakin rendah religiusitas siswa.