Description:
Abstract. Syphyllis is a chronic and systemic infectious disease that caused by Treponema pallidum. The aim of this study is to know and analyze the transcribing pattern and outcome therapy based on syphillis patient’s medical record in a clinic in Bandung on January until December 2018 and to analyze the compliance guideline compared to National Guidelines for Sexually Transmitted Infections in 2016. Furthermore, the observation of medical record was carried out, and then sample was selected based on inclusion criteria. After that, tabulation procedur was made based on patient characteristic, patient’s clinical characteristic and treatment. Then, analysis of ratinality of prescribing was carried out, compared to National Guidelines for Sexually Transmitted Infections in 2016 and also outcome therapy analysis. The pattern of prescribing include accuracy of indication syphillis patient without comorbid was 100% and patient with comorbid was 100%. Accuracy of doses in syphillis patient with or without comorbid was 100%. Suitability of prescribing with guideline on syphillis patient without comorbid was 92,86% and for syphillis patient with comorbid was 0%. Outcome therapy analysis on 5 patient, where 3 patient experienced increase of quality of life after carried out treatment and other 27 patient (84,4%) didnt repeat the visit.Keywords: Syphillis, prescribing pattern, guideline, outcome therapy. Abstrak. Sifilis merupakan penyakit infeksi sistemik dan kronik yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pola peresepan dan hasil terapi yang ada pada rekam medis pasien sifilis di Suatu Kinik di Kota Bandung dari bulan Januari - Desember 2018 serta menganalisis kesesuaian guideline terapi obat sifilis dengan Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual Tahun 2016. Selanjutnya dilakukan observasi data rekam medis di Suatu Klinik di Kota Bandung, lalu dilakukan seleksi sampel berdasarkan kriteria inklusi. lalu dilakukan tabulasi berdasarkan karakteristik pasien, karakteristis klinis pasien dan pengobatan. Selanjutnya analisis pola peresepan yang rasional, kesesuaiannya dengan guideline terapi menurut Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual tahun 2016 serta analisis outcome terapi. Pola peresepan obat meliputi ketepatan indikasi pada pasien sifilis tanpa penyakit penyerta yaitu sebanyak 100% dan pasien dengan penyakit penyerta sebanyak 100%. ketepatan dosis, pasien sifilis baik tanpa atau dengan penyakit penyerta yaitu sebanyak 100%. kesesuaian peresepan dengan guideline pada pasien sifilis tanpa penyakit penyerta yaitu sebanyak 92,86%, dan untuk pasien sifilis dengan penyakit penyerta yaitu sebanyak 0%. analisis outcome terapi yang terdapat 5 orang pasien yang dimana 3 diantaranya mengalami peningkatan kesehatan setelah menjalankan pengobatan dan sebanyak 27 pasien (84,4%) lainnya tidak melakukan kunjungan ulang.Kata Kunci: Sifilis, Pola peresepan, guideline, outcome terapi