Abstract. Convenient Drug storage is to retard decomposition therefore all drugs should be stored inside the original package in a cool place away from moist, sun and bright. The aim of this research is to know the knowledge description about the importance of convenient home drug storage in Babakan Sari, Bandung. This research is non-experimental with the type of household survey in descriptive method. Calculating the number of respondents needed using multistage random sampling method with slovin formula has the result of 100 respondents. Data was taken using questionnaire that has been done by pre-test examination. The analyzed data use descriptive statistic method with percentage average. The result of this research shows that the knowledge of home drug storage is less awareness, 67% respondent store the drug in a place that children can access, and 3 % of respondents move the drug from original package. Then the storage of syrup, tablet and suppositoria are not in accordance with etiquette; syrup is 4%, tablet is 2% and suppositoria is 13%. The most dominant reason of storing drug is because the unused drug after undergoing treatment and the most dominant drug souce is obtained by pharmacist. Then the most storage sdrug is over the counter drugKeywords : Drug storage, Drug Quality, Drug Damage Abstrak. Penyimpanan obat yang baik dan benar dapat memperlambat penguraian obat sehingga dapat mencegah kerusakan obat,  maka semua obat sebaiknya disimpan ditempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab, panas dan cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat Kelurahan Babakan Sari di Kota Bandung tentang pentingnya pengetahuan penyimpanan obat yang baik dan benar. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif jenis household survey. Perhitungan jumlah responden yang dibutuhkan dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan rumus slovin hingga di dapatkan 100 responden. Data diambil menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji pretest. Data dianalisis dengan metode statistika deskriptif dengan rataan persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap penyimpanan obat kurang baik yaitu sebanyak 67% responden menyimpan obat ditempat yang mudah dijangkau anak-anak, sebanyak 3% memindahkan obat dari kemasan aslinya. penyimpanan obat yang tidak sesuai dengan etiketnya yaitu obat sirup sebanyak 4%, obat tablet 2%, obat suppositoria 13%. Alasan menyimpan obat yang paling dominan karena obat merupakan obat yang tersisa setelah menjalani terapi yaitu sebanyak 96%. Sumber diperolehnya obat yang paling dominan yaitu dari apoteker sebanyak 100% dan golongan obat yang paling banyak disimpan yaitu golongan obat bebas sebanyak 96%.Kata Kunci: Penyimpanan obat,  mutu obat, kerusakan obat.