Description:
Abstract. The using of chemicals components as an anesthetic can left residu in the fishes bodies and give many negative impact for human who consumes these fishes. Therefore, exploration of natural anesthesia as an alternative is crucial. Pala plants (Myristica fragrans Houtt) is one of Indonesia’s endemic plants, which contains aromatic compounds such as eugenol, myristycin and safrole. These components can causes hallucination if used in certain concentration. This research is conducted to determine the presence of anesthetic activity of mace by dipping method and also to find an effective doses of fulii essential oil contents by doing testing of anesthetic effect with tricain methanesulfonat MS-222 as a comparator. The parameters observed are induction time and duration work length of the sample. Characterization of the essential oil of mace is done by using Gas Chromatography – Mass Spectrum (GC-MS) instruments. To strengthen the results, assasements was also analized in statistical analysis using pathway analysis. The result of anesthetic effect test with dipping method showd the best doses for common essential oil of mace in concentration 2.7% (v ⁄ v) or equivalent to 80 mL of the solution in 3000 mL of water, within 2 minutes 32 seconds of induction time and 7 minutes 5 seconds duration of working. The results of analysis of the essential oil of mace using GC-MS indicates the presence of Myristicin compounds that have an anesthetic activity which can be seen from the peaks result.Key words: Fish, Dipping method, Mace, Essential oil of Mace, Myristisin, GC-MS, Anesthesia Abstrak. Penggunaan bahan kimia sebagai anestesi dapat meninggalkan residu dalam tubuh ikan dan berdampak negatif pada manusia yang mengkonsumsi. Oleh karena itu, penggunaan bahan anestasi alami dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengatasinya. Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tumbuhan asli Indonesia, yang mengandung senyawa aromatik berupa eugenol, myristisin dan safrole yang bersifat menimbulkan daya halusinasi apabila digunakan dalam konsentrasi tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas anestesi dari minyak atsiri fuli pala dengan metode dipping dan menemukan dosis terbaik minyak atsiri fuli pala dalam menghasilkan efek anestesi menggunakan metode dipping dengan MS-222 sebagai pembanding. Parameter yang diamati adalah waktu induksi dan lama durasi kerja dari sampel yang diuji. Karakterisasi terhadap minyak atsiri fuli pala dilakukan dengan menggunakan instrumen Gas Chromatography –Mass Spectrum (GC-MS). Untuk menguatkan hasil pengujian dilakukan analisis secara statistika menggunakan metode analisis jalur (analysis pathway). Hasil pengujian efek anestesi dengan metode dipping menunjukan dosis terbaik untuk senyawa uji minyak atsiri fuli pala sebesar 2,7 % atau setara dengan 80 mL larutan uji dalam 3000 mL air, dengan waktu induksi selama 2 menit 32 detik dan durasi kerja selama 7 menit 5 detik. Hasil analisa terhadap minyak atsiri fuli pala menggunakan GC-MS menunjukan adanya senyawa Myristicin yang merupakan senyawa yang memiliki aktivitas anestesi terlihat dari puncak yang dihasilkan.Kata kunci: Ikan, Metode dipping, Fuli pala, Minyak Atsiri Fuli Pala, Miristisin, GC-MS, Anestesi