Description:
Berdasarkan Masterplan Pengembangan Ekonomi Daerah di Kawasan Agropolitan Ciwidey Tahun 2007, kopi merupakan jenis komoditas sub sektor perkebunan yang prospektif karena mempunyai permintaan yang cukup besar. Salah satu wilayah penghasil kopi di Kawasan Agropilitan Ciwidey yaitu di Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu. Hal tersebut didukung oleh letak geografis Kecamatan Pasirjambu yang berada pada ketinggian 1000 - 1500 mdpl. Kondisi tersebut sangat menunjang dalam pertumbuhan budidaya kopi arabika. Meskipun kondisi geografis sangat menunjang tanaman kopi namun petani kopi belum dapat meningkatkan daya jual kopi. Petani masih menjual kopi dalam bentuk gelondongan dengan harga jual yang murah. Hal ini disebabkan ketidakmampuan petani dalam mengolah kopi dan sarana prasarana pengolahan yang belum tersedia. Berdasarkan hal itu, maka diperlukan arahan pengembangan agribisnis kopi di Kecamatan Pasirjambu, khususnya dalam proses pengolahan. Metode pengumpulan data dalam kajian ini dilakukan secara primer dan sekunder. Sedangkan metode analisis yang digunakan diantaranya: 1). analisis sumberdaya manusia untuk mengetahui kemampuan petani kopi dalam mengolah kopi; 2). analisis permintaan dan penawaran; 3). analisis penentuan jenis pengolahan yang akan dikembangkan; 4). analisis kebutuhan tenaga kerja ; dan 5). analisis kebutuhan sarana prasarana pendukung kegiatan industri pengolahan kopi. Berdasarkan hasil analisis, jumlah industri kopi yang dapat dikembangkan sebanyak 2 unit dengan ditunjang sarana prasarana yang mendukung yang dialokasikan dalam sebuah ruang yang digambarkan dalam arahan siteplan. Dari hasil analisis tenaga kerja untuk industri pengolahan diperlukan 25 orang untuk mengelola industri tersebut dengan kualifikasi tenaga kerja yang memiliki kemampuan seperti administrasi perkantoran, mengopersikan mesin, kemampuan pengemasan, pemasaran, dan tenaga kebersihan. Dengan demikian, diharapkan petani dapat meningkatkan pendapatannya dengan melakukan pengolahan kopi sendiri.