The development of a city population increases the land need for housing, social activities, and economic activities. On the other hand, the availability of land is fixed, resulting in land conversion like in Kalimalang Region of Bekasi City. Kalimalang Region lies in the middle of Bekasi City. It serves as a protected area. In fact, at this time, Kalimalang Region is utilized by people for residential, commercial, and service activities. The socio-economic activities in Kalimalang throw large amount of waste. This resulted in a decrease in river water quality of Kalimalang, which is actually one source of raw water to meet water needs in Bekasi City. It is therefore necessary to study the land use control in the surrounding area of Kalimalang Region in order to realize sustainable environmental condition that is suitable with spatial planning. The goals of this study covers (1) identification of the characteristics of people living in Kalimalang; (2) the identification of factors of land use irregularities; and (3) the identification of factors that influence land use. The methods of analysis are undertaken to achieve these objectives. They are is the method of imposing the utilization of existing land with the spatial planning of funds analysis of land suitability; correlation analysis contingency to see the relationship between land use to the conditions, and descriptive analyzes to provide an overview of spatial policy of Bekasi City. By using these analyses, land use in the area of Kalimalang is projected to be shifting 65.80% of the total land area covering 123.938 ha. This is due to low-income levels and high accessibility of the region to the workplace community. To overcome the condition, the utilization of Kalimalang area must be controlled by restoring the function of the area as the protected area. Therefore, the steps are to relocate the people living in the area and rearranging the Kalimalang Region in accordance with the carrying capacity and the capacity of the region. This is done in order to realize sustainable land use in the area of Kalimalang.
Sejalan dengan perkembangan penduduk suatu kota, akan meningaktkan kebutuhan lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, diantaranya adalah untuk kebutuhan permukiman, pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Di sisi lain ketersediaan lahan yang ada tetap, sehingga hal ini mengakibatkan banyak terjadi ali fungsi peruntukan lahan. Demikian juga halnya yang terjadi di Kawasan Kalimalang Kota Bekasi. Kawasan Kalimalang Kota Bekasi yang terdapat di tengah-tengah Kota Bekasi memupunyai fungsi sebagai kawasan yang berfungsi lindung. Pada kenyataannya pada saat ini, kawasan Kalimalang secara sporadis dimanfaatkan oleh masyarakat untuk permukiman, perdagangan serta penggunaan jasa lainnya seerti seperti jasa bengkel. Semua kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang terdapat di Kawasan kalimalang, membuang limbahnya ke Kalimalang. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas air sungai Kalimalang yang merupakan salah satu sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bekasi. Berdasarkan Kalimalang Bekasi dimanfaatkan sebagai sumber air baku di Kota Bekasi ialah Kalimalang. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk mengendalikan pemanfaatan lahan di sekitar Kawasan Kalimalang Kota Bekasi agar dapat mewujudkan kondisi lingkungan yang lestari sesuai rencana tata ruang. Tujuan yang diharapkan dari studi ini (1) identifikasi karakteristik masyarakat yang tinggal di kawasan studi; (2)identifikasi faktor yang mengalami penyimpangan penggunaan lahan; dan (3) identifikasi faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan. Metode aanalisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode super impose antara pemanfaatan lahan eksisting dengan rencana tata ruang dana analisis kesesuaian peruntukan lahan;analisis korelasi kontingensi untuk melihat hubungan antara pemanfaatan lahan dengan kondisi masyarakat, serta analisis deskriptif untuk memberikan gambaran tentang kebijakan tata ruang Kota Bekasi. Dengan menggunakan analisis tersebut, diperoleh hasil bahwa pemanfaatan lahan di Kawasan Kalimalang mengalami pergeseran peruntukan sebesar 65,80 % dari luas lahan kawasan yaitu 123.938 ha. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya aksesibiltas dari kawasan ini menuju ke tempat kerja masyarakat. Untuk mengatasi kondisi tersebut, kawasan kalimalang harus dikendalikan pemanfaatannya dengan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan yang berfungsi lindung. Oleh karena itu langkah yang dilakukan adalah dengan merelokasi masyarakat yang tinggal di kawasan studi dan menata ulang Kawasan kalimalang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung kawasan. Hal ini dilakukan untuk dapat mewujudkan pemanfaatan lahan berkelanjutan di Kawasan Kalimalang.