Universitas Islam Bandung Repository

Identifikasi Perkembangan Lahan Sawah dan Permukiman di Kabupaten Majalengka

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Andriany, Dwina Ilmia
dc.creator Chofyan, Ivan
dc.date 2016-08-15
dc.date.accessioned 2019-09-11T03:05:02Z
dc.date.available 2019-09-11T03:05:02Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/5118
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22126
dc.description Abstract. The impact of the construction of the international airport in West Java (BIJB) very influential towards the multiplicity of development such as industrial zones, trade in services, housing and so on. One development that much happening at the moment is the development of land settlements. Land settlements built on these lots take paddy fields there is. This will have an impact on the decline in the availability of food. So that does not occur then the need for such a review to find out how the development of paddy fields and settlements in the Kabupaten Majalengka. The purpose of doing the study was to: (1) Identify the development of paddy fields and settlements in the Kabupaten Majalengka, and (2) to formulate the direction of land use in order to strike a balance between paddy fields and settlements in the Kabupaten Majalengka. To achieve the goal of analytical methods used were (1) land capability Analysis; (2) analysis of the suitability of the Land; (3) analysis of population projections; (4) the analysis of the surplus deficit; (5) an analysis of the needs of paddy fields; and (6) land settlement needs analysis. Analysis of the ability of land produces 7 protected forest area and 25 non protected forest area. Whereas the results of the analysis of the suitability of the land obtained 7 protected forest area and 25 designation area food crops rice rainwater, dry land crops and perennial. Projections of the needs of the population in 2031 reached 1,272,751 inhabitants. Based on the results of the analysis that has been done Majalengka Regency has not experienced a deficit of rice, but the rice deficit did not happen so that in the coming year the existence of rice should be maintained. The needs of the vast paddy fields by the year 2031, namely 19,193.09 Ha. While the land needs of the settlements is 9,545.63 Ha.The existence of these rice fields will certainly have an effect on the development of land settlements, therefore, in developing the land the settlements if it experienced the limits of land area devoted then can develop land settlement vertically.Abstrak. Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sangat berpengaruh terhadap banyaknya pembangunan seperti kawasan industri, perdagangan jasa, perumahan dan lain sebagainya. Salah satu pembangunan yang banyak terjadi saat ini adalah perkembangan lahan permukiman. Lahan permukiman yang dibangun tersebut banyak mengambil lahan sawah yang ada. Hal ini akan berdampak pada penurunan ketersediaan bahan pangan. Agar tidak terjadi hal tersebut maka perlu adanya kajian untuk mengetahui bagaimana perkembangan lahan sawah dan permukiman di Kabupaten Majalengka. Tujuan dilakukannya kajian adalah untuk: (1) Mengidentifikasi perkembangan lahan sawah dan permukiman di Kabupaten Majalengka, dan (2) Merumuskan arahan penggunaan lahan agar terjadi keseimbangan antara lahan sawah dan permukiman di Kabupaten Majalengka. Untuk mencapai tujuan tersebut metode analisis yang digunakan adalah (1) Analisis kemampuan lahan; (2) Analisis Kesesuaian Lahan; (3) Analisis proyeksi penduduk; (4) Analisis surplus defisit; (5) Analisis kebutuhan lahan sawah; dan (6) Analisis kebutuhan lahan permukiman. Analisis kemampuan lahan menghasilkan 7 kawasan hutan lindung dan 25 kawasan non hutan lindung. Sedangkan dari hasil analisis kesesuaian lahan didapatkan 7 kawasan hutan lindung dan 25 peruntukan kawasan tanaman pangan sawah tadah hujan, tanaman pangan lahan kering dan tanaman tahunan. Proyeksi kebutuhan penduduk pada tahun 2031 mencapai 1.272.751 jiwa. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan Kabupaten Majalengka belum mengalami defisit beras, tetapi agar tidak terjadi defisit beras pada tahun yang akan datang keberadaan sawah harus dipertahankan. Kebutuhan luas lahan sawah pada tahun 2031 yaitu 19.193,09 Ha. Sedangkan kebutuhan lahan permukiman adalah 9.545,63 Ha. Keberadaan sawah tersebut tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan lahan permukiman, oleh karena itu dalam mengembangkan lahan permukiman jika sudah mengalami batas luas lahan yang diperuntukan maka dapat mengembangkan lahan permukiman secara vertikal.
dc.description Abstrak. Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sangat berpengaruh terhadap banyaknya pembangunan seperti kawasan industri, perdagangan jasa, perumahan dan lain sebagainya. Salah satu pembangunan yang banyak terjadi saat ini adalah perkembangan lahan permukiman. Lahan permukiman yang dibangun tersebut banyak mengambil lahan sawah yang ada. Hal ini akan berdampak pada penurunan ketersediaan bahan pangan. Agar tidak terjadi hal tersebut maka perlu adanya kajian untuk mengetahui bagaimana perkembangan lahan sawah dan permukiman di Kabupaten Majalengka. Tujuan dilakukannya kajian adalah untuk: (1) Mengidentifikasi perkembangan lahan sawah dan permukiman di Kabupaten Majalengka, dan (2) Merumuskan arahan penggunaan lahan agar terjadi keseimbangan antara lahan sawah dan permukiman di Kabupaten Majalengka. Untuk mencapai tujuan tersebut metode analisis yang digunakan adalah (1) Analisis kemampuan lahan; (2) Analisis Kesesuaian Lahan; (3) Analisis proyeksi penduduk; (4) Analisis surplus defisit; (5) Analisis kebutuhan lahan sawah; dan (6) Analisis kebutuhan lahan permukiman. Analisis kemampuan lahan menghasilkan 7 kawasan hutan lindung dan 25 kawasan non hutan lindung. Sedangkan dari hasil analisis kesesuaian lahan didapatkan 7 kawasan hutan lindung dan 25 peruntukan kawasan tanaman pangan sawah tadah hujan, tanaman pangan lahan kering dan tanaman tahunan. Proyeksi kebutuhan penduduk pada tahun 2031 mencapai 1.272.751 jiwa. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan Kabupaten Majalengka belum mengalami defisit beras, tetapi agar tidak terjadi defisit beras pada tahun yang akan datang keberadaan sawah harus dipertahankan. Kebutuhan luas lahan sawah pada tahun 2031 yaitu 19.193,09 Ha. Sedangkan kebutuhan lahan permukiman adalah 9.545,63 Ha. Keberadaan sawah tersebut tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan lahan permukiman, oleh karena itu dalam mengembangkan lahan permukiman jika sudah mengalami batas luas lahan yang diperuntukan maka dapat mengembangkan lahan permukiman secara vertikal.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/5118/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/downloadSuppFile/5118/834
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/downloadSuppFile/5118/836
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 2, No 2, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Agustus, 2016); 394-398
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 2, No 2, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Agustus, 2016); 394-398
dc.source 2460-6480
dc.subject Proceedings of Urban Plan Engineering
dc.subject Paddy Field, Settlements, Surplus Deficit.
dc.subject Perencanaan Wilayah dan Kota
dc.subject Sawah, Permukiman, Surplus Defisit
dc.title Identifikasi Perkembangan Lahan Sawah dan Permukiman di Kabupaten Majalengka
dc.title Identifikasi Perkembangan Lahan Sawah dan Permukiman di Kabupaten Majalengka
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type qualitative,Quantitative
dc.type Kuantitatif dan Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account