Description:
Persoalan terkait bidang perumahan merupakan masalah yang umum terjadi di Indonesia. Pada perkembangannya, konsep perumahan tidak hanya mengandung unsur layak huni, namun harus mempertimbangkan unsur layak anak. Belum adanya konsep dan kriteria yang mengatur dengan jelas mengenai perumahan layak anak di Indonesia khususnya di kota-kota metropolitan seperti Kota Bandung, menjadi fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini. Dengan demikian Metode pengumpulan data terkait perumahan layak anak terdiri dari studi literatur, kegiatan observasi dan dokumentasi lapangan terkait variabel penelitian yang kemudian dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsep perumahan layak anak tidak hanya memenuhi kaidah layak huni, akan tetapi juga memenuhi kaidah layak anak yang meliputi aksesibilitas, ketersediaan sarana pendidikan dan sarana bermain, serta mobilitas anak. Untuk studi kasus di Perumahan Sekeloa, kriteria layak anak dalam ruang perumahan telah dipenuhi dengan adanya jalur pedestrian dan jalur penyeberangan sebagai infrastruktur pejalan kaki bagi anak. Namun demikian, ketersediaan elemen-elemen lingkungan perumahan tersebut sangat minim dan tidak berkelanjutan. Selain itu, ruang perumahan tersebut belum memiliki taman unit lingkungan sebagai pusat kegiatan anak.